Sports Arena – PSIM Yogyakarta membuka perjalanan Super League 2025/26 dengan gemilang. Bermain di markas Persebaya Surabaya, Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (8/8) malam WIB, Laskar Mataram tampil penuh determinasi dan sukses mencuri tiga poin lewat kemenangan tipis 1-0.
Gol tunggal yang menjadi penentu kemenangan PSIM lahir di momen krusial. Saat laga tampak akan berakhir imbang, Pulga Vidal muncul sebagai pahlawan dengan memanfaatkan umpan matang Dede Sapari, dan menceploskan bola pada menit 90+2.
Sejak peluit awal, duel berlangsung intens. Persebaya dan PSIM sama-sama mengandalkan pressing ketat, membuat setiap peluang terbuang sia-sia.
Berita Terkini:
- PBSI Rilis Daftar Sementara Wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia 2025
- Son Heung-min Pecah Rekor Transfer MLS, Resmi Gabung LAFC
- Extreme Festival 2025 Siap Digelar di Koarmada II Surabaya
Pelatih PSIM, Jean-Paul Van Gastel, tak mampu menyembunyikan senyumnya usai laga. Ia merasa puas dapat membawa pulang poin penuh dari kandan Persebaya.
“Kami sangat senang bisa meraih kemenangan di laga perdana. Saya ingin melihat tim kami bermain dengan standar ini setiap minggunya,” kata Van Gastel.
Van Gastel itu juga membandingkan atmosfer di Indonesia dengan pengalamannya di Eropa. Menurutnya, ada perbedaan di dalam stadion saat pertandingan berlangsung.
“Atmosfer di Indonesia dan Belanda sangat berbeda. Energi dan dukungan suporter membuat saya bersemangat, dan saya sudah menantikan pertandingan ini untuk melatih tim kami,” ucapnya.
Selain itu, Van Gastel menegaskan pertandingan di Super League memiliki kesulitan jauh lebih tinggi dibandingkan Championship maupun masa pramusim. Maka dari itu, ia meminta para pemain PSIM tetap fokus.
“Pramusim fokus pada peningkatan fisik dan pengembangan permainan, tapi sekarang kami berada di level Super League. Standar dan intensitas pertandingan jauh lebih tinggi dibanding Liga 2 tahun lalu,” ujarnya.
“Pertahanan kami cukup solid meski ada pergantian pemain di babak kedua. Kami melewatkan beberapa peluang, tapi akhirnya Vidal bisa mencetak gol kemenangan,” ia menambahkan.
Di sisi lain, Persebaya dipaksa menelan kekalahan pahit di laga pembuka. Pelatih Eduardo Perez mengaku kecewa namun tetap melihat hal positif dari penampilan timnya.
“Dalam pertandingan ini, pada babak pertama, kami memiliki peluang untuk mencetak setidaknya dua gol. Pada babak kedua, kami ingin mengendalikan pertandingan lebih banyak. Seandainya kami mencetak gol pada babak pertama, (hasilnya) akan berbeda,” tutur Perez.
“Tentu saja saya sangat kecewa (kalah). Di sisi lain, (sudah ada) gambaran (permainan) yang saya inginkan terlihat pada babak pertama, tentu kami perlu terus berusaha. Saya sangat bangga dengan (kerja keras) para pemain,” Perez melanjutkan.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.