Sports Arena – Fabio Quartararo menilai sprint race di MotoGP bisa menjadi sumber masalah bagi para pebalap.
Menurut dia, sprint race menjadi spektakuler bagi penonton, tetapi sulit bagi pebalap.
Pada musim 2023, balapan MotoGP akan dikemas dengan tampilan berbeda.
Pertama kalinya sepanjang sejarah MotoGP, pebalap akan menjalani dua balapan di setiap seri, yaitu grand prix race pada Minggu dan sesi baru yaitu sprint race pada Sabtu.
Format sprint race sebelumnya diperkenalkan di Formula 1.
Bedanya tidak semua seri balap F1 memuat sprint race sementara di MotoGP menjadi sesi reguler.
Selain itu sprint race di F1 menentukan posisi start pada balapan utama.
Adapun di MotoGP hanya memberi pebalap poin ekstra dengan nilai setengah dari poin lomba grand prix.
Durasi sprint race memang hanya separuh dari balapan utama.
Sebagai gambaran pemenang sprint race mendapatkan 12 poin, sementara pemenang balapan mendapatkan 25 poin.
Dengan demikian akan ada maksimal 37 poin untuk didapatkan pebalap dari setiap seri.
Demi persaingan perburuan gelar juara, potensi poin yang lebih besar akan membuat kompetisi makin sengit.
Pebalap Monster Energy Yamaha itu melihat pembalap akan mengalami kerugian yang lebih besar apabila absen atau gagal finis dalam lomba.
Faktor cedera turut disoroti juara dunia satu kali ini karena pebalap kini akan menjalani lebih banyak balapan dalam semusim.
Selain lomba, pebalap sudah mendapat tekanan dalam persaingan untuk posisi start sejak latihan bebas dan kualifikasi sebagai puncak.
“Akan lebih baik jika balapannya tidak ditumpuk dalam waktu berdekatan karena jika cedera, pembalap mungkin akan kehilangan banyak poin,” ujar Quartararo.
“Namun, pada akhirnya ini berlaku untuk semua orang dan kami harus menerimanya.”
Menurut Quartararo, kehadiran sprint race lebih menguntungkan untuk penonton karena lomba yang lebih banyak untuk ditonton.
Di sisi lain, pebalap dituntut untuk merancang strategi ekstra untuk memaksimalkan hasil dari dua balapan di setiap akhir pekan.
“Ini akan sangat spektakuler bagi para penggemar, tetapi seharusnya tidak semudah itu bagi para pembalap.”
“Ini akan menjadi sangat-sangat sulit dan kami harus memikirkan dengan sangat hati-hati soal strategi yang akan kami kembangkan selama sesi latihan bebas,” pungkas Quartararo.