Sports Arena – Mantan juara dunia tinju asal Filipina, Manny Pacquiao comeback. Dia akan menghadapi DK Yoo, petarung sekaligus Youtuber asal Korea Selatan.
Manny Pacquiao kembali naik ring tinju setelah menyatakan pensiun pada September 2021. Petinju legendaris Filipina itu menghadapi Youtuber asal Korea Selatan DK Yoo pada pertarungan persahabatan, Minggu (11/12).
Dalam pertarungan tinju yang dihelat di Seoul, Korsel, dan disponsori M88 Mansion itu Pacquiao mendominasi duel dengan pukulan-pukulannya yang akurat. Sementara DK Yoo mencoba untuk memberikan perlawanan sengit.
Namun, Pacquiao masih lebih tajam dalam gerakannya. Akhirnya, peraih gelar juara tinju profesional di delapan kelas berbeda itu dinyatakan sebagai pemenang dengan unanimous decision atas DK Yoo.
Setelah pertandingan, Pacquiao mengatakan senang bisa kembali bertinju. Saat ditanya apakah dia berencana untuk kembali bertarung pada 2023, sosok berusia 44 tahun itu menyatakan harus memikirkannya nanti. Yang pasti bakal ada lebih banyak kegiatan promosi yang dilakukannya bersama dengan M88 Mansion.
Pertarungan itu menandai kerja sama Manny Pacquiao dengan M88 Mansion yang sudah terjalin sejak 15 September 2022 saat diumumkan sebagai brand ambassador. Dia menjadi tokoh atau entitas olahraga kesekian yang disponsori oleh M88 Mansion setelah Stevan Gerrard, La Liga, dan klub sepakbola AC Milan.
Dengan kerja sama ini, M88 Mansion menjadi pihak yang mensponsori Manny Pacquiao dalam menjalani sesi latihan, pertandingan persahabatan, dan kegiatan lainnya di Asia. Sehingga dia bisa mempersiapkan kebugaran dengan baik saat menghadapi DK Yoo dalam pertarungan persahabatan.
Setelah gantung sarung tinju, Manny Pacquiao memutuskan maju dalam pemilihan presiden Filipina yang berlangsung pada Mei 2022 lalu. Pacman (julukan Pacquiao) memilih pensiun setelah kalah angka multak dari Yordenis Ugas, di Las Vegas, AS.
Miris, Pacquiao belum bisa berbuat banyak. Meski sudah habis-habisan selama kampanye, pria yang kini berusia 44 tahun tersebut gagal mendapat suara yang signifikan. Dia kalah dari putra diktator Filipina, Ferdinand Marcos Jr.
Kekalahan Pacquiao sebenarnya sudah diprediksi sejak sepekan terakhir. Hal ini menyusul rendahnya hasil survei mengenai peluang kemenangannya melawan kandidat-kandidat lain. Meski sangat populer di negaranya, Pacquiao ternyata belum cukup meyakinkan untuk jadi presiden.
Kegagalan di Pemilihan Presiden Filipina tentu sangat memukul Manny Pacquiao yang sebelumnya pernah menjabat sebagai senator di negaranya. Apalagi petinju pound to pound terbaik tersebut sudah habis-habisan saat kampanye. Pacquiao kabarnya menghabiskan banyak uang untuk menarik simpatik para pemilih di Filipina.
Jika kembali ke bertinju, ada sejumlah nama yang potensial menjadi lawan Paquiao. Seperti dilansir worldboxingnews, salah satunya adalah Errol Spence Jr. Petinju Amerika Serikat tersebut masih menyimpan rasa penasaran usai batal menghadapi Pacquiao tahun lalu. Spence Jr mundur karena cedera mata.
Pacquiao kemudian bertanding melawan petinju pengganti, Yordenis Ugas dari Kuba. Dalam duel ini, Pacquiao kalah angka dan Ugas sukses merebut sabuk juara dunia miliknya. Ugas kemudian bertemu dengan Errol Spence Jr pada April lalu dan kembali kehilangan sabuk itu setelah kalah TKO.