Sports Arena – Mantan Komite Etik FIFA, Dali Tahir mengaku terkejut dengan adanya nama Erick Thohir dan Zainudin Amali dalam bursa pencalonan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Ketum PSSI) periode 2023-2027.
Menurut pria yang juga pernah menjabat sebagai CEO Brisbane Roar FC Australia itu menyebut Erick Thohir belum memiliki rekam jejak dalam pengelolaan sepakbola Tanah Air. Oleh sebab itu, Dali Tahir mempertanyakan lolosnya Erick Thohir dalam pencalonan Ketum PSSI tersebut.
“Erick Thohir belum punya rekam jejak dalam pengelolaan sepakbola nasional. Saya sudah 40 tahun lebih mengurus sepakbola nasional, baru mendengar namanya, saya heran kenapa dia bisa lolos sebagai calon Ketua Umum PSSI. Di Inter Milan itu cuman bisnis, bukan mengelola sepakbola, itu cuman ngurus bisnis doang. Lantas di mana durasi 5 tahunnya, ini aneh ini, harusnya mereka gugur dari pencalonan,” ujar Dali Tahir yang pernah 2 periode menjadi Exco AFC.
Terkini:
- Cara Paris Hilton Promosikan Olimpiade 2024
- Bangga! Shayne Pattynama Resmi Jadi WNI
- Stephen Curry Ingin Bela AS di Olimpiade 2024
Erick Thohir memang menjadi salah satu calon kuat untuk menjadi Ketua Umum PSSI. Sebab publik sudah mengenal Pria yang juga Menteri BUMN itu sebagai pemilik Inter Milan sehingga dianggap sudah paham akan sepakbola.
Walau saat ini Erick Thohir menjadi salah satu kandidat kuat sebagai calon ketua PSSI yang baru, namun ada baiknya bahwa kita berkaca pada wanprestasi yang dilakukannya ketika menjabat sebagai Presiden Inter Milan.
Dilansir dari berbagai sumber, sejak menjadi Presiden Inter Milan pada 2013 sampai akhirnya lengser pada 2018 tak ada prestasi yang berarti. Singkatnya, Inter Milan nir gelar di masa Erick Thohir sebelum digantikan oleh pengusaha kakap asal Tiongkok, Steven Zhang.
Bahkan, dilansir dari Bolasports, Erick Thohir berhasil mengantongi keuntungan setidaknya 150 juta euro atau sekitar Rp2,4 Triliun (kurs 2019) setelah menjual saham miliknya di klub berjuluk Nerazzurri tersebut kepada Suning Holdings Group.
Bisa disimpulkan, pria yang kini berusia 52 tahun itu hanya mampu mengembangkan sepakbola yang berorientasi pada bisnis dan komersil saja. “Tapi dia tidak tahu cara mengelola sepakbola Indonesia ini,” ujar pria yang 40 tahun berkecimping di sepakbola nasional dan internasional .
Di sisi lain, Dali Tahir juga menyoroti intervensi negara dalam hal ini pemerintah yang dinilainya sudah terlalu jauh terhadap PSSI. Intervensi itu terlihat, mengingat Erick Thohir merupakan Menteri BUMN yang mencalonkan diri sebagai Ketum PSSI.
Selain itu, ada juga nama Zainudin Amali yang merupakan Menpora mencalonkan diri sebagai Waketum PSSI. Oleh sebab itu, Dali Tahir pun berharap kedepannya ada orang yang mampu menyelamatkan sepak bola Tanah Air dari intervensi negara tersebut.
“Intervensi negara terhadap PSSI sudah terlalu besar, harus ada tokoh yang bisa menyelamatkan PSSI. Tolong lah saya sampai bingung, Menteri Pemuda dan Olahraga juga sampai turun gunung, ini itu apa sangat miris saya. Harusnya Amali juga gugur ini di pencalonan,” tutur Dali Tahir.
“Yang terpenting saat ini adalah bagaimana menyelamatkan PSSI. Bagaimana bisa menyelamatkan PSSI jika masih ada intervensi dari pemerintah. Saya ingin di akhir hidup ini PSSI jatuh kepada tangan yang tepat,” pungkasnya.