Sports Arena – Kelanjutan kompetisi Liga 2 2022-2023 akan diputuskan oleh pengurus PSSI baru, periode 2023-2027.
Sebelumnya dalam pertemuan PT Liga Indonesia Baru dengan para pemilik klub beberapa waktu lalu, diputuskan Liga 2 2022-2023 akan dilanjutkan.
Namun, dengan catatan menunggu hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang akan digelar pada 16 Februari mendatang.
Terkini:
- Jersey Mendiang Kobe Bryant Terjual Rp87,8 Miliar
- Cetak Quat-trick, Cristiano Ronaldo Ukir Rekor Baru
- Enea Bastianini: Francesco Bagnaia Merupakan Rival Utama di MotoGP 2023
Salah satu pengamat sepakbola nasional, Imanuel Juliman, berharap agar kompetisi kasta kedua sepakbola Indonesia itu tetap berlanjut.
“Harapan besar saya, kompetisi sepakbola Tanah Air baik Liga 1, Liga 2 hingga Liga 3 dapat digulirkan secara ideal,” ujarnya.
“Liga 1 ya harus tetap ada degradasi, Liga 2 dilanjutkan dengan promosi dan degradasi, demikian pula hingga Liga 3,” Imanuel melanjutkan.
Selain itu, Presiden RI Joko Widodo juga sudah memberikan arahan kepada Menpora Zainudin Amali agar Liga 2 musim ini terus dilanjutkan.
Sebagai informasi, lanjutan Liga 2 2022-2023 yang diusulkan kembali bergulir pada 24 Februari 2023, dilaksanakan dengan sistem gelembung (bubble) di wilayah Jawa Tengah.
Imanuel mengaku sangat prihatin dengan kondisi sepakbola Indonesia, terutama tim Liga 2 yang sudah mempunyai manajeman yang baik.
“Kasihan klub-klub Liga 2 yang sudah terjun terlalu dalam, kasihan klub yang serius mempersiapkan segalanya baik dari sisi finansial maupun pemain, untuk menghadapi kompetisi,” katanya.
Kendati demikian, ia tak menampik bahwa dampak pemberhentian kompetisi akan menimbulkan efek domino yang berbeda-beda bagi setiap klub.
“Ada klub yang memiliki dukungan finansial yang kuat. Tapi di sisi lain, juga ada yang benar-benar harus memulai perjuangannya dari nol untuk bisa ikut di Liga 2. Tentu, dampak yang dirasakan masing-masing klub akan berbeda,” kata Imanuel.
Menurutnya, kelanjutan Liga 2 dan Liga 3 sangat penting untuk para pemain. Selain dapat mengembangkan kualitas, banyak di antaranya yang mencari pendapatan dari sepakbola.
“Pemberhentian kompetisi di tengah jalan tidak adil bagi klub yang sejak awal serius berkompetisi,” ucap Imanuel.
“Bagi klub yang kini menempati peringkat atas yang jelas punya kans untuk promosi. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan klub yang berada di bawah,” tutup Imanuel.