Sports Arena – Tim bulutangkis Indonesia memastikan meriah satu gelar dari ajang All England 2023.
Gelar itu dipersembahkan sektor ganda putra lewat capaian all Indonesian final yang mempertemukan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto melawan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Ini menjadi back-to-back all Indonesian final sektor ganda putra di All England setelah tahun lalu tim Merah Putih juga mencatatkan hal serupa.
Terkini:
- Resmi Jabat Plt Menpora, Muhadjir Effendy Berharap Tak Terlalu Lama!
- Alex Marquez Pasang Target Maksimal di MotoGP 2023
- PSSI Pastikan FIFA Matchday 14 Juni Melawan Palestina
“Pastinya lega, yang diharapkan bisa berhasil, gembira rasanya. Happy lah,” kata Herry IP.
“Puji Tuhan kami bisa menciptakan All Indonesian Final, rasanya plong dan lega banget. Kemarin saya sempat teriak kencang untuk melepaskan ketegangan. Terima kasih untuk semua tim support, masyakarat Indonesia yang ada di Birmingham khususnya Pak Dubes yang terus mendukung juga buat para pemain yang sudah berjuang,” tambah Aryono Miranat.
Ini merupakan final beruntun All England buat Ahsan/Hendra. Capaian tersebut tentu menegaskan bahwa keduanya masih berada di level tertinggi.
“Menurut saya, mereka sudah mapan, sudah matang dalam segala hal. Tanggung jawab sebagai seorang ayah kepada keluarga, itu yang lebih kuat. Bagaimana mereka harus menafkahi keluarga dan memikul tanggung jawab besarnya itu yang membuat mereka bisa sampai sekarang masih konsisten. Saya sama mereka sekarang sudah seperti saya berbicara ke adik, tidak selalu bicara teknis. Surprise melihat mereka bisa ke final lagi apalagi di perempatfinal dan semifinal pertandingan hidup-mati mereka, bisa lolos itu luar biasa banget,” tegas Herry IP.
Sebelumnya Fajar/Rian tahun lalu terhenti di babak 32 besar, tahun ini berhasil mencapai final.
“Kalau dari teknis, Fajar/Rian lebih matang dan safe. Penempatan bola dan lain sebagainya. Dulu kan terkenal sering melakukan kesalahan sendiri baik Fajar maupun Rian juga. Kalau dari mental, ya mereka kelihatan lebih percaya diri. Di All England ini kelihatan sedikit goyah saat babak pertama tapi mereka bisa keluar dari tekanan. Dan saya melihat sudah mulai konsisten, dari tahun lalu ke tahun ini walau dikasih tanggung jawab sebagai ujung tombak Indonesia dan pemain ranking satu dunia tapi mereka bisa lepas dari tekanan. Itu perubahan signfikan dari mereka,” papar Herry IP.