Sports Arena – Asosiasi Tenis Israel (ITA) telah mengajukan keluhan resmi kepada Asosiasi Tenis Wanita (WTA) terhadap petenis Tunisia, Ons Jabeur, menyusul unggahannya di Instagram yang menunjukkan dukungan kepada warga Palestina di tengah berlanjutnya perang Israel-Gaza.
ITA mengirimkan korespondensi kepada Federasi Tenis Internasional untuk memperingatkan WTA dan memberikan sanksi kepada atlet Tunisia tersebut.
Pada 11 Oktober, Ons Jabeur mempublikasikan sebuah cerita di akun Instagram resminya di mana ia menyatakan dukungannya untuk warga Palestina.
- Francesco Bagnaia Rajai Sirkuit Mandalika, Jorge Martin Gagal Finis
- Lee Sharpe: Mason Mount Tak Layak Kenakan Jersey Keramat Manchester United
- Bakal Kian Seru, Kuota Pemain Asing IBL 2024 Bertambah
“Apa yang telah dialami warga Palestina selama 75 tahun terakhir tidak dapat digambarkan. Apa yang dialami oleh warga sipil tak berdosa juga tak terlukiskan; tak peduli apa agama mereka, atau apa asal usul mereka,” kata Jabeur.
“Kita semua ingin mencapai perdamaian. Perdamaian adalah semua yang kita butuhkan dan pantas kita dapatkan. Hentikan kekerasan. Bebaskan Palestina,” tambahnya.
ITA menuduh Jabeur melakukan penghasutan dan “mendukung organisasi teroris”.
Avi Pertz, presiden Asosiasi Tenis Israel, mengutuk keras komentar Jabeur. “Petenis ini (Ons Jabeur) menghasut dan mendukung organisasi teroris pembunuh. Kami senang dia menjadi minoritas dibandingkan dengan atlet-atlet waras di seluruh dunia,” kata Pertz.
Atlet-atlet Tunisia dan Arab lainnya juga menghadapi kecaman serupa setelah mengambil sikap untuk mendukung Palestina.
Anggota tim nasional Tunisia dan klub Union Berlin, Issa Laidouni, menuai kemarahan dari para penggemar klubnya setelah menyatakan dukungannya kepada mereka yang berada di Gaza.
Para fans klub Bundesliga tersebut menyerukan agar Union mengambil tindakan disipliner terhadap gelandang Tunisia tersebut, dengan beberapa di antaranya meminta agar kontraknya diputus.
Sekitar 3.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza dan 12.500 lainnya terluka. Lebih dari 1.200 warga Israel telah terbunuh akibat perang baru-baru ini.
Ribuan orang berunjuk rasa di ibukota Tunisia pada Kamis (13/10) pekan lalu untuk mendukung warga Palestina dan mengecam pemboman Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza serta blokade penuh atas wilayah tersebut.
Warga Tunisia juga menyerukan kepada pemerintah mereka untuk mengkriminalisasi segala bentuk normalisasi atau kerja sama dengan Israel, bahkan melalui jalur-jalur yang tidak resmi.
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan persatuan Arab dan mengutuk keterlibatan Barat dalam kejahatan perang dan apa yang mereka sebut sebagai pemutihan terhadap pelanggaran hukum kemanusiaan internasional yang dilakukan terhadap rakyat Gaza.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.