Sports Arena – Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie berhasil mengunci gelar juara French Open 2023.
Jojo menaklukkan wakil China, Li Shi Feng lewat pertarungan rubber game 16-21, 21-15, 21-14 di Glaz Arena, Rennes, Minggu (29/10) malam WIB.
Titel French Open menjadi sejarah baru bagi tunggal putra peringkat ke-6 dunia itu. Untuk kali pertama Jonatan berhasil menjuarai turnamen berkategori BWF Super 750.
Berita Terkini:
- Jorge Martin Juara MotoGP Thailand, Francesco Bagnaia Kokoh di Puncak Klasemen
- SCTV Raih Gelar Juara, Mandiri Media Cup 2023 Sukses Terlaksana
- Juventus Bergerak Cepat, Kontrak Federico Chiesa Segera Diperpanjang
“Ini adalah titel pertama saya di level Super 750 yang sudah lama saya nanti-nantikan. Sudah beberapa kali saya masuk final tapi belum mampu juara,” ujar Jojo.
Jonatan mengakui tidak mudah karena ada sedikit tegang di awal-awal laga seperti banyak melakukan kesalahan sendiri. Di gim kedua dia melakukan perbaikan dengan bermain lebih rapi dan mencoba untuk membuat lawan banyak berlari.
“Tadi setelah pertandingan selesai, saya merasa speechless. Di dua sampai tiga turnamen terakhir, saya tidak bermain optimal lalu banyak orang meragukan tapi balik lagi rencana Tuhan kita tidak pernah tahu,” kata Jojo.
Jonatan mengatakan, gelar ini pastinya menambah semangat dan motivasinya.
“Berikutnya ada Japan Masters dan China Masters, saya mau fokus ke sana. Dan semoga bisa melangkah ke BWF World Tour Finals,” pungkasnya.

Di sisi lain, pasangan ganda putra Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana harus puas menjadi runner up French Open 2023.
Bagas/Fikri dikalahkan pasangan Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen lewat rubber game 21-14, 10-21, 21-18.
“Kami senang sekaligus kecewa. Senang karena kami bisa menembus dua final dalam dua minggu berturut-turut di level Super 750, tapi kecewa karena tadi sedikit lagi kami bisa menang dan juara,” ungkap Bagas melalui pesan resmi PP PBSI di Jakarta, Senin (30/10).
“Di poin-poin akhir itu, kami yang dalam keadaan tertekan merasakan tegang. Selain itu, tidak dipungkiri kondisi kami memang terkuras sehingga fokusnya menurun,” Fikri menjelaskan.
Mereka juga membandingkan permainan mereka dengan lawan, yang dinilai sangat rapih dalam menyusun pola pertahanan sehingga sulit ditembus.
“Lawan bermain lebih rapi terutama di pertahanannya. Mereka siap sekali dengan smes atau dropshot yang kami terapkan. Pengembaliannya pun membuat kami kewalahan,” imbuh Fikri.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.