Sports Arena – Kompetisi tinju robot humanoid pertama di dunia sukses digelar di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China Timur, akhir pekan lalu. Ajang ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan sektor robotika yang berkembang pesat, sekaligus menjadi wadah uji coba bagi teknisi untuk menyempurnakan algoritma, meningkatkan performa, dan mengeksplorasi potensi multifungsi robot masa depan.
Kompetisi tersebut merupakan bagian dari rangkaian CMG World Robot Competition Series yang diselenggarakan oleh China Media Group (CMG). Dalam ajang itu, dipertandingkan robot humanoid canggih seri G1 buatan perusahaan robotik Unitree yang berbasis di Hangzhou.
Robot G1 yang tampil memiliki kemampuan gerak luas, dan kini telah dilengkapi keterampilan untuk melakukan gerakan dasar dalam olahraga bela diri. Mereka mampu mengeksekusi pukulan jab, hook, hingga tendangan kombinasi.
Berita Terkini:
- Marc Marquez Merasa Jadi Pembalap Paling Beruntung
- Pegang Kendali Brasil, Carlo Ancelotti Tak Panggil Neymar
- Novak Djokovic Pertahankan Rekor Gemilang di Roland Garros
Para operator mengendalikan robot dari tepi ring dengan menggunakan perintah suara dan kontrol jarak jauh. Hal ini memungkinkan kolaborasi manusia dan robot secara real-time di tengah pertandingan.
Berbeda dari maraton robot humanoid yang digelar di Beijing pada April lalu yang mengedepankan daya tahan dan kecepatan. Kompetisi tinju tersebut lebih menuntut kelincahan serta keseimbangan robot dalam merespons berbagai tantangan yang muncul di atas ring.
Sebelum tampil di kompetisi, robot G1 menjalani serangkaian uji ekstrem. Mulai dari ketahanan terhadap benturan serta pengujian sistem pendinginan guna memastikan kemampuannya dalam menjalankan gerakan kompleks dalam kondisi berat.
“Selama pertarungan, robot harus mampu melakukan gerakan agresif sambil menerima serangan kuat dari lawan. Tantangan utamanya adalah menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh saat menyerang,” ujar Sun Baoyan, penguji peralatan untuk kompetisi tersebut dikutip Africa News.
Meski kompetisi tersebut menonjolkan kekuatan fisik dan kemampuan adaptasi robot, para pakar menilai bahwa potensi sesungguhnya dari teknologi humanoid ini adalah bagaimana mereka bisa menjawab kebutuhan nyata di dunia manusia.
“Beberapa kemampuan robot sudah melampaui ekspektasi kami. Namun, masih ada hambatan untuk mengoptimalkan potensi penuh mereka dan menciptakan nilai nyata. Masih ada kesenjangan antara kemampuan robot saat ini dengan kebutuhan manusia. Terobosan berikutnya mungkin akan datang dari pengembangan ketangkasan robot, umpan balik sentuhan, dan keterampilan manipulasi,” jelas Li Gaofeng, peneliti dari Fakultas Ilmu dan Teknik Kendali, Universitas Zhejiang.
CMG World Robot Competition Series akan terus berlanjut dengan menghadirkan berbagai pertandingan menarik lainnya, seperti sepak bola dan bola basket robot. Seluruh rangkaian acara ini bertujuan menampilkan kemajuan teknologi AI dan robotika dalam format kompetitif yang juga menghibur secara visual.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.