Sports Arena – Marc Marquez, mengaku balapan di Sirkuit Aragon terasa lebih alami baginya. Namun ia menekankan pentingnya konsentrasi ekstra untuk menghindari kesalahan yang bisa berujung kecelakaan, seperti yang beberapa kali terjadi musim ini.
Pembalap tim pabrikan Ducati tersebut tercatat telah tiga kali mengalami kecelakaan di musim 2025 saat sedang berada dalam posisi memimpin balapan. Salah satunya terjadi di GP Inggris, yang untungnya diselamatkan oleh bendera merah dini. Marquez pun dapat mengulang start dan finis posisi ketiga.
Pada sesi latihan Jumat (6/6), Marquez tampil dominan. Tahun lalu, ia juga menyapu bersih semua sesi di Aragon sebelum meraih kemenangan perdananya bersama Ducati dalam sirkuit Spanyol tersebut.
Berita Terkini:
- Pecco Bagnaia Terpuruk, Ducati Dipertanyakan
- Dikalahkan Pecatur Muda, Magnus Carlsen Gebrak Meja
- Emil Audero Menyongsong Laga Debut Bersama Timnas Indonesia
Meski kembali diunggulkan, Marquez menegaskan kondisi nyaman di atas motor justru bisa menjadi jebakan jika tidak diimbangi dengan fokus. Makanya, ia ogah terlena dengan keadaan tersebut.
“Tidak,” jawab Marquez saat ditanya apakah Aragon adalah trek yang mudah baginya dikutip Crash.
“Tentu saja lebih mudah dibanding trek lain. Misalnya di Silverstone, saya harus bertarung dengan motor dan kondisi fisik. Di sana lebih menuntut karena saya harus melawan gaya balap alami saya.”
“Di sini, semuanya terasa lebih alami, tetapi saya tetap perlu konsentrasi ekstra agar tidak melakukan kesalahan. Ketika merasa nyaman, Anda cenderung berlebihan di tikungan tertentu, dan itu bisa menjadi kesalahan.”
Marquez menambahkan, kini lebih berhati-hati dalam menentukan kapan harus tampil agresif. Ia ogah terjatuh dari motor sehingga kehilangan poin.
“Saya mencoba mendorong saat benar-benar merasa siap. Terkadang, Anda dihadapkan pada situasi di mana harus tampil menekan, padahal sebenarnya tidak siap. Dalam situasi seperti itu, sebaiknya jangan dipaksakan.”
Marquez memperkirakan para pesaing akan makin mendekat karena ada batasan seberapa jauh bisa mendorong motornya. Alex Marquez disebut sudah bisa membaca area-area di mana sang kakak mengambil risiko lebih.
“Ya, tentu saja. Di Tikungan 9 dan 10, mereka punya data dan video. Di situlah saya membuat perbedaan. Tapi di Tikungan 10, ban depan dan belakang sama-sama tergelincir. Itu bisa dilakukan dalam beberapa lap, tapi tidak setiap lap. Saya merasa nyaman, tapi penting untuk tidak berlebihan.”
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.