Sports Arena – Perjalanan panjang Son Heung‑min bersama Tottenham Hotspur resmi berakhir. Pesepak bola asal Korea Selatan tersebut memutuskan tidak membela Spurs untuk musim depan.
Konferensi pers yang digelar di Seoul menjelang laga pramusim Tottenham melawan Newcastle United bukan sekadar rutinitas media. Di sana, di hadapan para jurnalis dan rekan satu tim, Son berdiri sebagai pria yang menatap masa depan, namun tak melupakan apa yang telah ia tinggalkan.
“Saya datang ke sini sebagai anak muda yang penuh mimpi, dan saya pergi sebagai pria dengan banyak pelajaran dan kenangan luar biasa. Ini bukan keputusan yang mudah, tapi saya percaya ini waktu yang tepat untuk mengucapkan selamat tinggal,” kata Son.
Berita Terkini:
- Perpisahan Manis Fajar/Fikri Lewat Juara China Open 2025
- Bhayangkara FC Hadir di Lampung, Membawa Harapan Baru
- MotoGP Argentina Kembali ke Buenos Aires Mulai 2027
Dengan mata berkaca-kaca, Son menyampaikan waktunya di London Utara telah usai. Bukan karena konflik, bukan karena tekanan, melainkan karena pencapaian telah paripurna dengan mempersembahkan satu trofi Eropa.
Son tiba di Spurs pada 2015, saat klub masih mencari identitas dan harapan. Ia tak hanya menjadi pemain produktif dengan cetak 173 gol dari 454 laga di semua ajang.
Musim 2024/25 menjadi titik kulminasi. Di San Mames, Bilbao, Son mencetak gol dan assist untuk mengantarkan Spurs meraih trofi UEFA Europa League.
“Saya selalu mencintai klub ini, dan saya akan terus mencintainya. Tapi saya juga merasa saya perlu sesuatu yang baru. Saya ingin tantangan yang berbeda, dan saya pikir sekarang adalah saat yang tepat,” ucapnya.
Kepergiannya bukan keputusan impulsif. Justru, itu hasil refleksi panjang setelah meraih sesuatu yang dulu hanya bisa ia impikan. Manajer Thomas Frank, yang datang pada awal 2024, menyebutnya dengan tepat:
“Son bukan hanya pemain hebat, tapi pemimpin luar biasa. Ia telah menjadi inspirasi bagi para pemain muda dan simbol dedikasi di mata para suporter. Kami menghormati keputusannya dan mendoakan yang terbaik untuk masa depannya,” ujar Frank.
Saat ini, masa depan Son mengarah ke Los Angeles FC (LAFC). Klub asal California tersebut menjadi kandidat terkuat destinasi selanjutnya, dengan tawaran sebagai pemain Designated Player yang disertai paket lengkap gaji dan citra global.
Di Seoul, Son akan memainkan laga terakhirnya untuk Spurs. Tiket habis, atmosfer diprediksi akan menggetarkan. Baginya, ini bukan hanya pertandingan. Ini adalah perpisahan di tempat ia pertama kali bermimpi.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh fans Spurs, baik di London maupun di seluruh dunia. Kalian membuat saya merasa seperti di rumah sendiri selama sepuluh tahun ini,” tutur Son dengan suara bergetar.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.