Sports Arena – Mimpi Crystal Palace untuk beraksi di Liga Europa musim 2025/26 resmi kandas. Harapan itu runtuh setelah Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) menutup pintu banding mereka terhadap keputusan UEFA.
Kasus ini berawal dari aturan kepemilikan ganda dengan UEFA menyatakan Eagle Football Group, pemegang mayoritas Olympique Lyonnais saat itu, dipimpin John Textor yang juga menguasai saham mayoritas di Crystal Palace. Situasi ini dianggap melanggar regulasi UEFA terkait kepemilikan ganda klub peserta kompetisi Eropa.
Keputusan tersebut membuat Nottingham Forest yang menempati peringkat ketujuh Liga Primer Inggris musim lalu, mengambil alih jatah Liga Europa menggantikan Palace. Sedangkan, The Eagles harus puas bermain di Conference League.
Berita Terkini:
- PBSI Rilis Daftar Sementara Wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia 2025
- Son Heung-min Pecah Rekor Transfer MLS, Resmi Gabung LAFC
- Extreme Festival 2025 Siap Digelar di Koarmada II Surabaya
“Setelah mempertimbangkan bukti-bukti, panel menemukan bahwa John Textor, pendiri Eagle Football Holdings, memiliki saham di Crystal Palace dan Olympique Lyonnais serta menjadi anggota dewan dengan pengaruh menentukan di kedua klub pada tanggal penilaian UEFA,” demikian pernyataan CAS, dikutip dari The Guardian.
Sejatinya, Palace mencoba membalikkan keadaan dengan klaim perlakuan tidak adil dibanding Nottingham Forest dan Olympique Lyonnais. Namun, CAS tak bergeming dengan pengakuan tersebut.
Meski Palace lolos ke Liga Europa berstatus juara Piala FA, UEFA tetap memberi tempat kepada Lyon karena klub Ligue 1 itu finis di peringkat keenam. Sementara, tim asal London tersebut mengakhiri Liga Primer pada urutan ke-12.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.