Sports Arena – Novak Djokovic menepis spekulasi soal pensiun setelah tersingkir dari US Open 2025 oleh Carlos Alcaraz. Petenis Serbia berusia 38 tahun itu kalah tiga set langsung dengan skor 6-4, 7-6 (7/4), dan 6-2 di Arthur Ashe Stadium, Jumat (5/9), sehingga perburuan gelar Grand Slam ke-25 harus kembali tertunda.
Meski lebih banyak tertekan sepanjang laga, Djokovic sempat memperlihatkan permainan terbaiknya di set kedua saat unggul 3-0. Namun, kekalahan itu langsung memunculkan tanda tanya soal masa depannya.
Djokovic pun menegaskan dirinya masih membidik ajang Grand Slam pada 2026. Ia mengaku tantangan fisik di pertandingan lima set kini lebih berat, tetapi Grand Slam tetap menjadi panggung utama baginya.
Berita Terkini:
- Raih Perunggu di Kejuaraan Dunia 2025, Putri KW Bidik Podium Olimpiade
- Persib Rekrut Eliano Reijnders dan Striker Prancis
- Gol Spektakuler Szoboszlai Bikin Anfield Meledak, Gravenberch Takjub
Selain itu, Djokovic juga menyadari format yang lebih singkat seperti turnamen Masters mungkin akan lebih cocok untuknya ke depan. Meski begitu, ia menegaskan hasrat bersaing di level tertinggi belum padam.
“Kita lihat nanti. Saya harus membicarakannya dengan tim. Setelah musim Grand Slam ini, perasaan itu memang muncul—bukan berarti saya akan melewatkan Grand Slam,” kata Djokovic usai pertandingan.
“Saya masih ingin main satu musim penuh Grand Slam tahun depan, tapi apakah itu terwujud, kita lihat saja. Slam itu istimewa. Mereka berbeda dari turnamen lain, pilar olahraga kita, dan ajang paling penting yang ada.”
“Meski begitu, saya merasa peluang saya lebih besar di pertandingan tiga set di turnamen seminggu atau di Masters, di mana ada hampir dua minggu dengan lebih banyak hari istirahat di antara pertandingan. Format itu mungkin lebih menguntungkan saya.”
Sepanjang 2025, Djokovic mencapai semifinal di semua Grand Slam, tapi gagal menembus final. Ia mundur saat menghadapi Alexander Zverev di Australian Open, lalu disingkirkan Jannik Sinner di French Open dan Wimbledon.
Di US Open, langkahnya dihentikan Alcaraz di Flushing Meadows. Djokovic memuji permainan Sinner dan Alcaraz, sekaligus mengakui tenaganya habis setelah set kedua di semifinal New York.
“Saya rasa itu benar. Saya kalah di tiga dari empat semifinal Grand Slam dari mereka, dan level permainan mereka memang sangat tinggi. Setelah set kedua, tenaga saya habis. Saya masih cukup kuat untuk bertarung dan mengikuti ritme selama dua set, tapi setelah itu saya benar-benar kelelahan, sementara dia terus melaju.”
“Saya merasakannya juga tahun ini saat melawan Jannik. Pertandingan best-of-five terasa sangat berat buat saya, apalagi di tahap akhir Grand Slam.”
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.












