Sports Arena – Putri Kusuma Wardani menutup perjalanannya di Kejuaraan Dunia BWF 2025 dengan senyum bangga. Medali perunggu yang ia bawa pulang dari Paris bukan sekadar pencapaian pribadi, tapi juga penegasan tunggal putri Indonesia kembali punya harapan di level dunia.
Di Adidas Arena, Sabtu (30/8), Putri tampil hingga semifinal sebelum dihentikan mantan juara dunia Akane Yamaguchi lewat rubber game 17-21, 21-14, 6-21. Meski gagal mencapai partai puncak, podium tetap menantinya bersama Yamaguchi (emas), Chen Yu Fei (perak), dan An Se Young (perunggu).
Capaian Putri terasa lebih istimewa karena menjadi satu-satunya medali bagi tim bulutangkis Indonesia di Kejuaraan Dunia BWF 2025. Tahun lalu, sektor tunggal putri juga yang menyelamatkan prestasi Merah Putih lewat Gregoria Mariska Tunjung di Olimpiade 2024.
Berita Terkini:
- Marc Marquez Siap Patahkan Kutukan Red Bull Ring
- PSG Juara Piala Super Eropa 2025 Berkat Keberuntungan
- Indonesia Calonkan Diri Jadi Tuan Rumah Piala Dunia Futsal 2028
“Putri menurut saya sudah berada di fase yang dia sudah yakin dengan pola permainannya sendiri, tinggal kita menambah pengalaman bertanding, kemudian mempersiapkan strategi yang lebih baik untuk menghadapi perubahan permainan lawan, contohnya seperti kemarin pada saat menghadapi Akane Yamaguchi,” kata Kabid Binpres PP PBSI, Eng Hian dikutip situs resmi federasi.
“Untuk kekuatan fisik dan penambahan ketajaman teknik pukulan pastinya juga akan menjadi bagian yang akan ditambahkan,” Eng Hian menambahkan.
Putri merasakan betapa berat perjuangan menuju medali. Ia mengaku senang dapat membawa pulang medali dari Kejuaraan Dunia BWF 2025.
“Sangat luar biasa bisa mendapatkan medali perunggu di sini, walaupun lawannya dari Hong Kong China dan Brasil itu juga cukup menyulitkan saya juga, kemudian yang terberat tentunya melawan Sindhu (di perempat final),” ucap Putri.
“Kalau bisa diulang ke belakang rasanya sedih juga, tapi aku bisa berada disini sekarang berkat orang tua dan orang-orang di belakang aku yang mendukung aku pada saat aku jatuh,” Putri melanjutkan.
Berkat hasil ini, Putri naik ke peringkat tujuh dunia dan menjadi tunggal putri nomor satu Indonesia, melewati Gregoria Mariska Tunjung yang kini berada di posisi delapan. Bagi Putri, status itu bukan akhir, melainkan motivasi untuk melangkah lebih jauh.
“Alhamdulillah bisa menjadi tunggal putri pertama Indonesia, pastinya rankingnya pingin lebih baik lagi dari sekarang dan saya pingin nunjukkin ke orang-orang kalau saya juga bisa bersaing di Top 10. Saya bermimpi ingin bermain di Olimpiade 2028 dan bisa naik podium.”
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.












