Sports Arena – Produsen mobil Nissan menjual semua aset bisnisnya kepada Badan Usaha Milik Negara Rusia sebesar 1 Euro atau 14.800-an pada Selasa (11/10) waktu setempat.
Laporan Reuters menyebutkan, Nissan menyerahkan bisnisnya kepada BUMN Rusia seharga 1 euro atau cuma Rp14.800-an. Pabrikan mobil asal Jepang itu menelan kerugian sekitar US$ 687 juta (Rp10 triliun).
Nissan meninggalkan Rusia setelah negara itu melakukan operasi militer khusus ke Ukraina pada Februari lalu. Langkah Nissan dilakukan beberapa bulan setelah perusahaan memutuskan hubungan bisnis dengan Rusia pada Maret.
“Atas nama Nissan, saya berterima kasih kepada rekan-rekan Rusia kami atas kontribusi mereka terhadap bisnis selama bertahun-tahun,” kata Presiden dan CEO Nissan Makoto Uchida.
“Meskipun kami tidak dapat terus beroperasi di pasar, kami telah menemukan solusi terbaik untuk mendukung karyawan kami,” ujarnya.
Renault, yang memiliki 43% saham Nissan, memperkirakan keputusan mitra Jepangnya itu akan menghasilkan laba bersih sebesar 331 juta euro untuk paruh kedua tahun 2022.
Pabrik Nissan di St. Petersburg juga sudah berhenti beroperasi sejak Maret karena gangguan rantai pasokan. Sejak itu, perusahaan dan unit lokalnya telah memantau situasi. Tetapi tidak ada perbaikan sehingga Nissan memutuskan untuk keluar dari Rusia.