Sports Arena – Novak Djokovic dipastikan kembali melewatkan turnamen Masters 1000 di Indian Wells dan Miami musim 2023 setelah pihak pemerintah Amerika Serikat (AS) memperpanjang persyaratan vaksin Covid-19 bagi warga non AS.
Sementara banyak negara di seluruh penjuru dunia telah melonggarkan aturan terkait Covid-19, AS masih mensyaratkan bukti telah divaksin Covid-19 agar bisa memasuki negara mereka sampai April mendatang.
Petenis berkebangsaan Serbia menolak untuk mendapatkan vaksin Covid-19 dan akibatnya, ia harus melewatkan dua Grand Slam pada musim 2022, yakni Australian Open dan US Open. Ia juga terpaksa melewatkan empat turnamen Masters, yakni tiga di AS dan satu di Kanada.
Turnamen Masters 1000 di Indian Wells dan Miami yang merupakan salah satu turnamen prestisius, masing-masing akan dimulai pada 6 Maret dan 20 Maret.
Djokovic akan kembali ke Australian Open musim 2023 setelah mengalami mimpi buruk pada awal musim 2022 yang puncaknya adalah ketika ia dideportasi dari Australia.
Kisah petenis berkebangsaan Serbia mencuri perhatian publik pada Januari 2022 setelah ia menjejakkan kaki untuk melakoni Australian Open tanpa divaksin, tetapi mengantongi pengecualian medis. Tetapi visanya ditolak, lalu kembali diterima hakim, sebelum dibatalkan kembali oleh Menteri Imigrasi Australia, Alex Hawke.
Rasa frustasi mantan petenis peringkat 1 dunia semakin bertambah ketika musuh bebuyutannya, Rafael Nadal memenangkan gelar Australian Open ditambah gelar French Open sebelum petenis berkebangsaan Serbia memenangkan Wimbledon, sehingga petenis berkebangsaan Spanyol mengantongi 22 gelar Grand Slam dan petenis berkebangsaan Serbia hanya terpaut satu gelar.
Petenis berkebangsaan Serbia menjelaskan pernyataannya tentang vaksin Covid-19 kepada BBC pada Februari lalu.
“Saya tidak pernah menentang vaksin,” ungkap Djokovic. “Saya memahami bahwa secara global, semua orang berusaha mengerahkan usaha keras untuk mengatasi virus itu dan melihat, mudah-mudahan, akhir dari virus itu.”
“Vaksin mungkin usaha terbesar. Saya sepenuhnya menghormati hal itu. Tetapi saya mendukung kebebasan untuk memilih apa yang anda masukkan ke dalam tubuh anda. Bagi saya, itu penting, itu benar-benar prinsip untuk memahami apa yang benar dan apa yang salah bagi anda.”
“Saya sebagai atlet profesional, saya selalu berhati-hati melihat, menilai apapun yang terkandung dalam suplemen, makanan, minuman, apaun yang masuk ke dalam tubuh saya sebagai bahan bakar. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, saya memutuskan untuk tidak divaksin.”