Sports Arena – Publik pencinta sepakbola nasional dibuat termenung, terkait dengan keputusan FIFA yang mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Kepastian tersebut diumumkan setelah Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menemui Presiden FIFA, Gianni Infantino, di Doha, Qatar, Rabu (29/3).
Berbagai komentar lantas dilontarkan berbagai pihak. Tidak sedikit yang menyudutkan pemerintah, politikus, dan kepala daerah yang menolak kehadiran timnas Israel ke Indonesia.
Terkini:
- PSSI Gagal Ambil Hikmah, Aksi Pita Hitam Berujung Caci Maki
- Cantiknya Lania Fira Ketika Berolahraga, Bikin Kaum Adam Terpesona
- Tersulut Emosi, Conor McGregor Tantang Carl Froch Bertinju
Awalnya sikap penolakan tersebut dianggap sebagai biang keladi kegaduhan yang menyebabkan FIFA berpikir dua kali. Kini, segala persiapan yang sudah dilakukan sejak 2019 sia-sia. FIFA sudah mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Para pembuat kegaduhan pun dituntut untuk bertanggung jawab karena telah mencoreng nama Indonesia di mata internasional. Akan tetapi, mantan anggota Exco PSSI, Haruna Soemitro, memiliki pandangan yang berbeda.
Menurut pria kelahiran 1966, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir juga mempunyai andil dalam kegagalan ini. Erick Thohir dinilai gagal meyakinkan FIFA dan tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
“Karena yang mudah diketahui niatan Erick Thohir running Ketum PSSI kan hanya untuk kapitalisasi Piala Dunia U-20,” ujarnya.
Mantan Ketua PSSI Asprov Jawa Timur itu pun menyarankan supaya Erick Thohir mundur sebagai Ketua Umum PSSI atas kegagalan ini.
“Kalau kemudian batal begini, apa manfaatnya untuk dia. Ya lebih baik mundur sebagai sikap yang gentle,” tegas Haruna.
Ditanya terkait apa yang harus dilakukan PSSI, Haruna dengan lantangnya menyebut PSSI harus menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
“Setelah ini PSSI segera siapkan KLB kan gitu aja. Untuk mengganti Erick Thohir,” tegas Haruna.

Haruna Soemitro juga berkomentar perihal karangan bunga yang memadati kantor PSSI yang terletak di GBK Arena, Senayan, Jakarta.
Karangan bunga tersebut berisi dkungan kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
“Mudah ditebak itu, ya mudah ditebak itu. Karangan bunga berapa, cuma lima ratus ribu. Satu orang ngirim seratus aja bisa. Kalau ukurannya karangan bunga untuk menilai kinerja lainnya bullshits itu. Kalau mengukur kinerja seorang, menilai kualitas seorang, kehebatan orang dengan banyaknya karangan bunga bullshits itu,” kata Haruna menambahkan.