Sports Arena – Popularitas Kylian Mbappe makin terang benderang selepas membela tim nasional (timnas) Prancis di Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar.
Meski hanya menghantarkan timnas Prancis sebagai runner-up setelah takluk dari Argentina di final Piala Dunia , pesona Mbappe seolah tak memudar untuk menarik minat banyak klub untuk memilikinya.
Tak hanya klub, sejumlah produk kenamaan dunia juga berusaha menggaet bintang Paris Saint-Germain untuk menjadi bintang iklannya.
Terkini:
- Dito Ariotedjo Resmi Dilantik Jadi Menpora
- Juara Spain Masters, Gregoria Kubur Mimpi Ratu Bulutangkis Terkaya Dunia
- Atlet Israel Dipastikan Jadi Peserta ANOC World Beach Games 2023
Namun, kapten baru timnas Prancis itu tak serta-merta menerima semua tawaran produk yang menghampirinya. Bahkan, dia berani secara tegas menolak bekerja sama dengan beberapa produk yang menjadi sponsor timnas Prancis.
Mbappe diketahui baru-baru ini menolak menjadi bintang iklan produk junk food dan perusahaan judi online yang menjalin kerja sama dengan timnas Prancis.
Dalam kontrak kerja sama, perusahaan yang menjalin kerja sama dengan timnas Prancis dapat memakai pemain untuk menjadi bintang iklan untuk mempromosikan produk-produknya.
Mbappe menolak menjadi bintang iklan produk tersebut dengan alasan karena tak mau citranya sebagai pesepakbola dikaitkan dengan perusahaan judi dan junk food.
Walaupun perusahaan judi dan junk food telah melakukan pendekatan secara personal, bahkan rela merogoh kocek dalam untuk membayarnya, Mbappe tetep kekeh tak mau menjadi bintang iklan produk tersebut.

Mbappe juga pernah menolak sesi foto bersama timnas Prancis karena permasalahan hak siar gambar. Penyerang tim Paris Saint-Germain itu beranggapan, pemain memiliki hak untuk mempertahankan citranya sendiri.
Perilaku Mbabppe membuat Federasi Sepakbola Prancis dikabarkan memutar otak untuk meninjau kembali kontrak kerja sama dengan pihak luar. Namun, hal itu urung dilakukan dan badan tertinggi sepak bola Prancis tetap menjalankan kontrak kerja sama tersebut.
Badan tertinggi sepakbola Prancis berharap ada kesepakatan baru yang melindungi kepentingan federasi dan mempertimbangkan keyakinan dan pribadi para pemain.