Sports Arena – Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting berhasil kalahkan wakil Thailand Kunlavut Vitidsarn 19-21, 11-21, 6-1 (retired) di semifinal Singapore Open 2023, Sabtu (10/6).
Ginting yang menjadi unggulan kedua langsung mendapatkan perlawanan alot. Kedua pebulutangkis jual beli serangan saling rebut poin.
Pada awal permainan Kunlavut langsung memimpin perolehan angka. Kemudian kedua pemain mampu saling berbalas poin dan bergantian memimpin.
Berita Terkini
- Selangkah Lagi Denver Nuggets Ukir Sejarah Baru
- Inter Miami, Klub MLS Pijakan Baru Lionel Messi
- Francesco Bagnaia Amankan Posisi Terdepan di MotoGP Italia
Tapi pada prosesnya Anthony Ginting tidak kuasa meredam lawan merebut dua poin berikutnya. Ia kehilangan gim pertama, 19-21.
Di gim kedua, perebutan poin kembali berjalan alot. Selepas interval gim kedua, Anthony masih terus pegang kendali menghadapi lawannya yang beberapa kali melepaskan pukulan mengejutkan. Peluang gim poin lantas tidak dibuang Anthony Ginting untuk merebut gim kedua, 21-11.
Memasuki gim penentu, Anthony Ginting langsung merebut empat poin awal berkat kesalahan dari lawan.
Anthony Ginting langsung merebut empat poin awal berkat kesalahan dari lawan. Dalam keadaan tertinggal 0-4, Kunlavut Vitidsarn minta rehat medis pada bagian bahu.
Rehat medis kembali Kunlavut minta dalam kedudukan tertinggal 1-6. Tak lama berselang, Kunlavut Vitidsarn memutuskan mundur tidak melanjutkan pertandingan. Anthony Ginting pun berhak atas tiket final.
Di final, sudah ada Anders Antonsen yang menanti. Tunggal putra Denmark itu lolos ke Singapore Open 2023 usai menang rubber game 19-21, 21-16, 21-17 atas unggulan ketiga Kodai Naraoka (Jepang).
Ginting mengungkapkan kebahagiaan setelah meastikan diri ke final.
“Bersyukur bisa lolos ke final. Senang, tetapi besok ujiannya pasti lebih berat. Harus dipersiapkan semuanya. Lawan pasti lebih berat lagi,” kata Ginting.
“Pertandingan tadi memang dipengaruhi perbedaan dengan situasi dan kondisi di lapangan. Di gim pertama lawan memang lebih leluasa. Saat bisa menyusul, saya malah kurang sabar. Sebaliknya di gim kedua, sebaliknya. Saya bisa leluasa. Cuma memang fisik Kunlavut lagi kurang baik dan ada cedera juga,” tambahnya.
Ginting pun mengatakan sang rival sedans tidak baik-baik saja. Sehingga tenaganya tidak terlalu terforsir.
“Memang ketat dari awal pertandingan. Rupanya ada kendala di bahu lawan dan memilih mundur. Dengan mundurnya lawan, pasti ada nilai plus bagi saya, tenaga saya tidak terlalu terforsir. Berbeda kalau sampai tiga gim pasti lebih menguras tenaga,” ájelas Ginting.
“Rasanya sudah ada progres hingga saya bisa ke final, tetapi saya ingin masih lebih lagi. Progres sampai hari ini sudah baik. Tetapi ada yang harus terus diperbaiki lagi.”
Dia pun berujar akan tampil lebih baik saat bermain di final menghadapi Antonsen.
“Besok pasti pertandingan yang lebih sulit. Untuk menghadapi pertandingan besok, saya akan coba diskusi dengan pelatih bagaimana mainnya. Agar saya bisa enjoy lagi,” tegasnya lagi.
“Lawan Antonsen, kita tahu sama tahu cara bermainnya. Kondisi di lapangan rasanya akan menentukan pola permainan dan strategi seperti apa besok. Saya harus mempersiapkan dan fokus,” pungkasnya.