Sports Arena – Petinju Indonesia, Hebi Marapu berambisi menembus peringkat dunia lewat penampilan di Jepang untuk pertama kalinya, menghadapi petinju tuan rumah, Taiga Imanaga.
Duel itu merupakan partai tambahan perebutan gelar kelas bantam super WBC dan WBO antara Naoya Inoue kontra Stephen Fulton di Ariake Arena, Tokyo, Jepang, pada Selasa (25/7) hari ini.
Hebi Marapu akan berupaya tampil sebaik mungkin demi mewujudkan mimpinya tersebut.
Berita Terkini:
- PSG Tak Ingin Merugi, Kylian Mbappe Dilepas ke Liga Primer Inggris?
- Petra Kvitova dan Jiri Vanek Melangsungkan Pernikahan di Praha
- Max Verstappen Sumringah Berhasil Mendominasi F1 GP Hungaria
“Tentu saja saya tahu pertarungan ini tidak mudah tetapi saya juga sudah menjalani semua proses persiapan dengan bantuan dari pelatih, tim sports science, dan tim nutrisi olahraga,” kata Hebi usai timbang badan di Yokohama Bay Sheraton Tower, Senin (24/7).
Laga melawan Imanaga menjadi tantangan berat buat Hepi. Selain tampil di kandang lawan, secara postur Taiga lebih tinggi 10 centimeter darinya dan juga lebih muda 10 tahun.
Meski demikian nyali Hebi Marapu tidak ciut sama sekali.
“Saya tidak ingin hanya dilihat sebagai petinju yang tampil dalam partai tambahan. Lebih dari itu, saya ingin tampil sebaik mungkin agar bisa membuka jalan menuju panggung yang lebih besar,” tambahnya.
Hebi dan tim XBC Sportech sudah berada di Jepang sejak 20 Juli lalu. Petinju asal Sumba Timur ini sudah memiliki berat badan yang ideal yaitu 61,3 kilogram, sejak sebelum berangkat ke Jepang.
David John Treharne, pelatih Hebi Marapu mengaku sudah menyiapkan startegi khusus di duel nanti.
“Hebi dalam kondisi yang siap baik fisik maupun mental. Dia akan kuat dan memiliki stamina untuk bertarung delapan ronde, seperti yang dijadwalkan. Hebi juga sangat fokus dan siap menjalankan rencana pertarungan. Kami hanya ingin membuat lawan merasa tidak nyaman dan memaksanya masuk dalam strategi kami. Kuncinya adalah tidak membiarkan Imanaga merasa nyaman,” ujar pelatih asal Kanada ini.
Treharne juga mengakui sulit untuk bisa menang angka di Jepang. Namun, bertarung agresif untuk menjatuhkan lawan juga bisa menjadi bumerang. Karena itu, pukulan, pergerakan, dan eksplosivitas akan menjadi kunci dalam setiap ronde.