Sports Arena – Prawira Harum Bandung semakin menunjukkan kualitas sebagai penantang kuat gelar juara IBL 2023.
Tim asuhan David Singleton ini hanya berjarak satu kemenangan lagi untuk melangkah ke final. Ini setelah menaklukkan Dewa United Banten 83-74 dalam gim pertama semifinal IBL 2023 di Sritex Arena Solo, Kamis (13/7) malam.
Prawira hanya memberikan kesempatan Dewa United unjuk kemampuan pada kuarter pertama. Setelahnya, permainan defense apik dan kecerdikan memaksimalkan celah di pertahanan Dewa United membuat Prawira mampu unggul di sisa kuarter.
Berita Terkini:
- Jika Kylian Mbappe Pergi, PSG Incar Victor Osimhen
- Melaju ke Final Wimbledon, Ons Jabeur Hentikan Laju Aryna Sabalenka
- Jadi Brand Ambassador FIBA World Cup 2023, Ini Kata Cinta Laura
Kuarter pertama dibuka dengan jump shot dari Anthony Johnson yang tidak bisa dihentikan tim Prawira Harum. Kedua tim bermain sangat cepat dan bergantian mencetak poin demi poin. Sempat tertinggal 12-18 Yan Colome masuk dari bangku cadangan langsung memberikan dampak untuk Dewa United dengan menutup kuarter pertama 23-20.
Kuarter kedua dimulai permainan berjalan dengan sengit. Yudha Saputera langsung mencetak three poin dan menyamakan kedudukan 23 – 23. Reza Fahdani dapat menyamakan kedudukan untuk Prawira Harum menjadi 38 – 38 di menit akhir. Hans Abraham dapat membalikan keadaan dengan tiga poin. Keunggulan menjadi milik Prawira Harum pada detik akhir melalui free throw Brandone Francis untuk membuat skor 47-39.
Pada kuarter ketiga, Prawira Harum masih bertahan rapat. Dewa United kesulitan membongkarnya. Sebaliknya, Brandone Francis sangat dominan dalam offense di kuarter kali ini. Meski demikian Yan Colome dan rekan-rekan dapat memperkecil jarak ketinggalan tak terlalu jauh dari Prawira menjadi 58-65.
Kuarter keempat dimulai Jarred Shaw melakukan dunk yang membuat bergemuruh Sritex Arena Solo. Prawira tampaknya akan bisa memenangkan laga dengan nyaman. Namun Dewa United ternyata bisa memanfaatkan momentum lewat lima poin Kevin Moses yang memepekecil ketinggalan timnya 72 – 77 saat laga tersisa tiga menit.
David Singleton kemudian meminta time out. Ia juga menarik Brandone dan memasukkan pemain asing lainnya Jared Shaw. Sebenarnya Dewa bisa mengambil momentum untuk makin mendekat. Sayang, setelah Kevin Moses mencuri bola dari point guard Prawira Yudha Saputera, Azzaryan Praditya yang menerima operan bola tak bisa memaksimalkannya menjadi poin. Alhasil justru Dewa yang melakukan foul saat di mana seharusnya mereka bisa mempertipis selisih menjadi tiga angka.
Setelah ini, momentum Dewa United untuk setidaknya menyamakan skor hilang. Satu tembakan dari Hans Abraham saat waktu tersisa 54 detik membuat skor terpisah sembilan poin. Prawira akhirnya menutup laga dengan kemenangan 83-74.
Yan Colome mencetak 25 poin dan Anthony Johnson menambah 17 angka bagi Dewa United. Namun para pemain lokal mereka tak ada yg menembus dobel digit. Sementara di kubu Prawira, Brandone mengemas poin tertinggi 29 poin, disusul Shaw dengan 19 angka. Yudha Saputera menambah 16 poin.
“Kami lebih siap untuk pertandingan ini. Saya tadi tak puas karena tiga lay up terakhir saya tidak masuk, tapi yang penting tim saya menang. Terima kasih untuk Prawira Family yang selalu mendukung pada laga kandang maupun tandang. Sampai jumpa di C’tra Arena,” kata Brandone selepas laga.