Sports Arena – PT LIB terus mematangkan persiapan Video Assistant Referee alias VAR untuk digunakan di Liga 1. Termutakhir, operator kompetisi sepakbola Indonesia itu menggelar workshop tahap pertama.
Pelatihan yang sudah berlangsung sejak 13 hingga 21 November 2023 diikuti oleh pelbagai Replay Operator atau RO yang akan bertugas di Liga 1.
Direktur Operasional PT LIB Asep Saputra berujar jika pelatihan VAR ini dilakukan dalam tiga tahapan. Setelah RO ini, kata Asep, akan ada pelatihan VAR dan A-VAR [assistant VAR] sudah disepakati sejak kick off pada Juli antara FIFA dan PSSI.
Berita Terkini:
- Langkah Timnas U-17 ke Babak 16 Besar Tergantung Hasil Pertandingan Lain
- Jannik Sinner Patahkan 19 Kemenangan Milik Novak Djokovic di ATP Finals
- Putri KW Cedera, Jonatan Christie Melaju ke 16 Besar Kumamoto Masters
“Replay Operator yang saat ini sedang dilakukan training step pertama. Karena Replay Operator ini adalah mereka yang akan melakukan pemotongan gambar, melakukan feeding kepada VAR dan A-VAR untuk [membantu wasit dalam] mengambil keputusan atas kejadian di lapangan,” ujar Asep di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis [16/11].
Asep melanjutkan, setelah workshop RO yang melibatkan 20 orang yang berprofesi dari multi-background seperti wasit, broadcasting, hingga ahli IT ini, para wasit Liga 1 akan turut serta. Pasalnya, tahapan ini sudah sesuai dengan kesepakatan antara PT LIB dan juga Hawk-Eye Innovation.
Adapun, Hawk-Eye Innovation ini merupakan vendor rekanan FIFA untuk penggunaan teknologi VAR. Kecakapan mereka dalam menggunakannya sudah diaplikasikan pada Piala Dunia U-17 2023 yang dilangsungkan di Indonesia.
“Hawk Eye menjadi penyedia STP atau pun provider teknologi untuk Piala Dunia. Jadi saya pikir reputasinya sudah tidak diragukan lagi,” tutur Asep.
Setelah pelatihan ini rampung, PT LIB dan Hawk-Eye akan melanjutkan workshop tahap kedua. Adapun, yang mendapat pelatihan adalah asisten wasit, kemudian di tahap ketiga giliran wasit sekaligus praktek situasi pertandingan.
Asep menambahkan waktu pelaksanaan workshop tahap pertama sampai ketiga akan berlangsung pada hingga Januari 2024. Jika sudah, rencananya, VAR akan diimplementasikan di Liga 1 2023/2024 pada Februari 2024 atau pekan ke-24.
VAR dirancang menjadi bagian dari Liga 1 selama empat musim dimulai dari edisi 2023/2024. Artinya, teknologi penunjang wasit itu bakal dipakai di kompetisi level tertinggi sepak bola Indonesia hingga musim 2027/2028 mendatang. Hanya saja, ada beberapa syarat yang mesti dilakukan oleh PT LIB.
“Dalam tiga sampai empat musim ke depan kami harus diawasi dengan vendor dan membuat laporan ke FIFA secara berkelanjutan. Setelah itu baru secara 100 persen kami bisa menjalankannya sendiri. Memang begitu prosesnya,” ucapnya.
Hawk-Eye Innovation Puji Kesiapan VAR Liga 1
Project Lead Hawk-Eye, Lewis Watterson, bertutur Indonesia memiliki potensi bagus dalam penerapan VAR. Adapun, VAR disebut bakal membantu perkembangan liga di Indonesia menjadi lebih baik.
“Sangat baik, saya sangat terkejut dengan perkembangan dari peserta yang saya pikir tadinya akan lambat karena ada batasan bahasa. Mereka sangat memahami pelajaran dan kerap bertanya tentang berbagai topik,” kata Lewis.
“Tentu (VAR) video akan jadi bukti kuat untuk membuat keputusan dan ini akan sangat membantu untuk Indonesia,” dia menambahkan.
Guna merealisasikan VAR di sepak bola tanah air, ada sejumlah pekerjaan rumah yang mesti dilakukan stakeholder. Salah satunya dukungan klub untuk mempersiapkan sejumlah aspek meliputi infrastruktur penunjang.
Rinciannya, klub diminta meningkatkan kekuatan pencahayaan stadion menjadi minimal 1200 Lux. Kemudian secara progresif, klub diharapkan mulai memperbaharui teknologi pencahayaan dengan penggunaan lampu jenis LED.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.