Sports Arena – Sebuah inisiatif penting tercetus untuk pengembangan balap sepeda putri di Asia. Dalam inisiatif ini, lahir kolaborasi antara tim balap sepeda Astana Qazaqstan dan Dewi Cycling, di bawah kepemimpinan Raja Sapta Oktohari, yang menghasilkan pembentukan tim balap sepeda kontinental putri bernama Astana Dewi Women’s Cycling Team. Tim ini akan menjadi katalisator untuk kemajuan balap sepeda putri di benua Asia.
Dengan pertumbuhan popularitas pembalap sepeda putri dan perluasan kalender bagi pebalap putri, keputusan diambil untuk mendukung peluang baru dan berfokus kepada pengembangan talenta pembalap putri berbakat, khususnya dari Kazakhstan dan Indonesia khususnya.
Beroperasi di bawah payung tim Astana Qazaqstan WorldTour, Astana Dewi Women Cycling Team telah mendapatkan kesiapan dan dukungan dari sponsor seperti Wilier, Limar, dan Biemme. Kolaborasi dengan merek-merek ternama ini akan menjadi kunci sukses untuk membentuk kesuksesan tim di panggung global.
Berita Terkini:
- Karim Benzema Pertimbangkan Cabut dari Arab Saudi
- Coco Gauff Hentikan Langkah Si Cantik Marta Kostyuk
- Apel Siaga Bencana Banjir Iringi Pelantikan Ketua IOF Pengda DKI Jakarta
Vadim Kravchenko, juru latih berpengalaman dalam mengelola tim balap sepeda putri, telah mengemban peran sebagai Kepala Pelatih untuk Astana Dewi Women’s Cycling Team. Keahliannya dan pengalamannya akan menjadi aset berharga dalam pengembangan tim dan pelatihan generasi baru pembalap putri.
Pendirian Astana Dewi Women Team tidak hanya menekankan komitmen Astana terhadap pengembangan balap sepeda, tetapi juga menetapkan misi penting — untuk mendukung dan membina bakat muda. Tim ini terdiri dari delapan atlet yang bersemangat dan siap menghadapi tantangan serta mewakili Asia di panggung dunia.
Unsur penting dalam pengembangan cepat ini adalah dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Olahraga Kazakhstan. Kemitraan ini menunjukkan dampak mendalam olahraga terhadap industri pariwisata dan menekankan kesiapan pemerintah untuk mendukung balap sepeda dalam berbagai bentuknya.
Astana Dewi Women Team berambisi untuk dapat menjadi kekuatan inspirasional bagi pembalap putri di kawasan Asia, menciptakan insentif bagi negara-negara lain untuk mengembangkan balap sepeda putri. Bakat-bakat yang ditampilkan oleh pembalap muda ini juga diharapkan memberikan dampak positif bagi balap sepeda di Asia.
“Hari ini merupakan langkah besar di dunia balap sepeda Indonesia, khususnya putri dan Asia. Ini adalah tim balap sepeda kontinental putri pertama dari Asia yang kita munculkan dan ini akan menaungi negara-negara di Asia. Tentu harapannya bisa mendorong lebih banyak atlet dari Asia, khususnya atlet putri itu bisa masuk di ajang tertinggi balap sepeda, termasuk Olimpiade. Untuk Indonesia sendiri ini kesempatan yang luar biasa karena Astana sudah memiliki nama di tim balap sepeda putranya dengan track record yang selalu ada di pro-tour, dan kali ini kami berkolaborasi dengan mereka untuk mengikutsertakan atlet-atlet Indonesia dan Asia agar bisa masuk di liga yang sama,” kata Okto.

“Excited dan happy banget karena mimpi aku selama ini akhirnya bisa terwujud. Semoga masuknya aku di Astana Dewi Women Team bisa mndorong prestasi aku lebih tinggi lagi, dan boosting semangat aku buat event ke depan serta menjadi batu loncatan aku di event internasional lainnya. Keberadan aku di Astana Dewi Women Team ini membuat aku bangga karena tetap bisa membawa nama Indonesia di setiap event nantinya. Sebab, jersey yang aku pake adalah baju national champion indo Astana Dewi, yang design-nya masih membawa nama Merah Putih. Bismillah semoga Aku bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” tambah Ayustina Priatna.
“Saya sangat bangga sekali bisa bergabung denganAstana Dewi Women Team. Tahun 2024 ini saatnya menuliskan cerita pengalaman dan mengukir prestasi untuk Astana Dewi Women Team dan Merah Putih,” jelas Dara Latifah.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.