Sports Arena – Jonatan Christie berhasil menjadi juara All England 2024 usai mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting dalam laga All Indonesian Final, Minggu (17/3) malam WIB.
Dalam pertandingan yang digelar di Utilita Arena Birmingham itu, Jonatan mampu mengalahkan Ginting dengan skor 21-15, 21-14.
Jonatan pun mengaku sangat bersyukur bisa menjuarai All England 2024.
Berita Terkini:
- Al Nassr Alami Krisis, Ronaldo Terancam Puasa Gelar?
- Mike Tyson Duel Lawan Jake Paul, Segera Tayang di Netflix
- Baru Perpanjang Kontrak, Gaji Francesco Bagnaia Terungkap
“Puji Tuhan, sangat bersyukur atas yang Tuhan berikan terutama di minggu ini. Tidak pernah menyangka untuk bisa jadi juara di All England. Ini juga gelar Super 1000 pertama saya. Pasti sangat-sangat berharga,” ucap Jonatan dikutip dari rilis PBSI.
Keberhasilan Jonatan menjuarai All England 2024 membuat Indonesia sukses mengakhiri penantian selama 30 tahun tak pernah juara di sektor tunggal putra All England.
“Dan yang lebih berharga lagi, saya dan Anthony [Ginting], tim tunggal putra akhirnya kami bisa mengulang sejarah 30 tahun lalu. Tidak mudah untuk diraih, bertahun-tahun latihan keras, setiap turnamen gagal, kami pulang lalu latihan lagi, gagal lagi lalu latihan lebih keras lagi. Selalu seperti itu sampai akhirnya Tuhan kasih buahnya hari ini,” ucap Jonatan.
Jonatan juga mengatakan pertemuan melawan Ginting di final All England 2024 membuatnya sedikit enjoy karena Indonesia sudah pasti jadi juara.
“Setelah kemarin memastikan All Indonesian Final saya sudah semakin enjoy karena siapapun yang menang, yang penting Indonesia. Dari membuat sejarah saja, saya sudah sangat senang,” kata Jojo.
“Sesudah ini, pasti banyak yang akan menggantungkan ekspektasi yang lebih tapi saya hanya bisa melakukan yang terbaik dari yang bisa saya lakukan,” ucap Jojo menambahkan.
Usai All England terdapat sederet ajang bergengsi dalam kalender BWF World Tour seperti Thailand Open, Singapore Open, Indonesia Open, Australia Open, Japan Open, dan Korea Open.
Selain itu tahun ini juga ada Olimpiade. Merujuk pada ranking Race to Olympic hingga saat ini, Jonatan berada di zona aman berlaga di Olimpiade 2024 bersama dengan Ginting.
Tampil konsisten menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi Jonatan. Di sisi lain emas Olimpiade merupakan idaman semua atlet.
Guna mendapat kisi-kisi soal menjaga fokus dalam tahun Olimpiade, Jonatan bisa berguru kepada Ricky Soebagdja yang pernah mendulang gelar All England dan menambang emas Olimpiade pada tahun yang sama.
Ricky yang berpasangan dengan Rexy Mainaky pada 1996 merupakan salah satu tulang punggung Indonesia yang bisa mewujudkan ekspektasi emas Olimpiade Atlanta.
Setelah menjadi kampiun All England 1996, Ricky kembali naik podium teratas pada Olimpiade 1996. Jarak antara All England dan Olimpiade pada tahun tersebut lebih kurang sama dengan dua ajang bergengsi tersebut pada tahun ini.
All England 1996 berlangsung pada pertengahan Maret, sementara Olimpiade digelar pada akhir Juli. Tahun ini badminton di Olimpiade juga akan dilangsungkan pada akhir Juli.
Catatan gemilang Ricky bisa menjadi acuan Jonatan. Terlebih kini Ricky bukan ‘orang jauh’ bagi Jonatan karena sang senior saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI.
Mencatatkan dua gelar bergengsi, All England dan Olimpiade, merupakan tugas yang tak mudah karena tidak semua pemain bisa melakukannya.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.