SportsArena – Kabar kurang baik menghampiri Persatuan Bola Basket Indonesia (PB Perbasi). Induk organisasi bola basket tanah air itu terancam kena gugat Rp 10 miliar oleh PT. Kuy Digital Indonesia selaku penyelenggara Turnamen Gunadarma Java International Basketball Tournament (GJIBT).
Adapun, GJIBT sedianya sudah berlangsung sejak 1 Juli 2024 lalu dan diagendakan rampung pada 7 Juli mendatang. Namun, rencana yang sudah digagas berbuntut batal lantara Perbasi mencabut dan membatalkan surat rekomendasi saat turnamen berlangsung.
Sejatinya, GJIBT telah bertindak sesuai aturan dengan menerima rekomendasi dari Perbasi Kota Depok pada 21 April 2024 dan Rekomendasi dari Perbasi Jawa Barat pada 23 April 2024. Setelahnya, penyelenggara mengirimkan surat kepada PP Perbasi untuk meminta permohonan pelaksanaan pada 26 April 2024.
Berita Terkini:
- Timnas Jerman Melangkah Ke Perempat Final Euro 2024
- Francesco Bagnaia Rajai Sprint Race MotoGP Belanda
- PSSI Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong, Begini Komentar STY
Surat tersebut kemudian dibalas PP Perbasi pada 8 Mei 2024 yang menyatakan GJIBT bisa dilaksanakan. Berangkat dari pernyataan PP Perbasi tersebut, GJIBT mengirim surat permintaan wasit kepada Pengurus Provinsi (Pengprov) Perbasi Jawa Barat pada 6 Juni 2024.
“Sayangnya sampai jam 9 malam pada 30 Juni 2024, kami selaku panitia penyelenggara tidak mendapatkan balasan dari Pengprov Perbasi Jawa Barat. Sampai 1 Juli 2024, perangkat Perbasi belum siap untuk memimpin pertandingan.” ujar Chief Operational Officer, PT Kuy Digital Indonesia, Suri Agung Prabowo.
“Baru pada tanggal 1 Juli 2024 sekitar jam 02:00 (dini hari) kami mendapatkan surat melalui email dari PP Perbasi dengan surat No. 640/PP/VI/2024 tertanggal 30 Juni 2024 terkait dengan penugasan perangkat pertandingan Gunadarma Java International Basketball Tournament 2004, dengan jumlah wasit sebanyak 17 wasit, 2 pengawas pertandingan dan 1 kordinator wasit panitia,” dia menambahkan.
“Tetapi yang datang hanya 6 orang wasit dan jam 07:40 ketika acara mau di mulai mereka belum mau memimpin pertandingan karena belum mendapatkan surat tugas tertulis hanya di beritahu secara lisan,” ujarnya.
“Akhirnya untuk menghindari kemarahan peserta dan jadwal yang disusun jauh jauh hari maka gim pertama di bantu di pimpin oleh wasit non perbasi sambil menunggu surat tugas tertulis dari PP Perbasi ke wasit. Tetapi untuk gim kedua dan hari selanjutnya sampai tanggal 4 Juli 2024 memakai wasit asal PP Perbasi,” jelasnya.

Agung melanjutkan, setelah semua lancar tiba – tiba pada tanggal 4 Juli 2024 jam 08:30 WIB, PP Perbasi tiba – tiba mengeluarkan surat pencabutan & pembatalan rekomendasi pelaksanaan. Tak hanya itu, lanjut Agung, serta penarikan perangkat pertandingan dan meminta klub PengKab/ PengKot/ PengProv/ Klub/ Akademi yang dimana terdapat keikutsertaannya pada ajang ini untuk tidak melanjutkan keikutsertaannya padahal ada juga tim dari luar negeri yang ikut terdampak.
Atas tindakan PP Perbasi tersebut, GIJBT mengalami kerugian tak hanya materil, tetapi juga imateril. Terlebih, turnamen ini diikuti tak hanya klub lokal tetapi juga internasional.
“Bahwa Tindakan PP Perbasi menghentikan pertandingan pada hari keempat merupakan tindakan yang melampaui batas, yang menyebabkan kerugian materiil dan immateril bagi kami,” tuturnya.
“Oleh karena itu kami sudah menunjuk kuasa hukum untuk melakukan gugatan di pengadilan dan memohon maaf kepada seluruh peserta karena tidak dapat melanjutkan turnamen,” ujar Agung.
Total ada 77 tim dengan total 166 gim yang rencananya akan digulirkkan. Tak hanya dari Indonesia saja, ada pula beberapa tim internasional yang berlasal dari pelbagai negara.
Beberapa di antaranya Yi Impacts Guam USA U16, U18 Boys, U14 dan U16 Girls, PYD Phillipines U11, U12, U14 Boys, LCM Malaysia U12 Boys serta FYB Thailand U16 Girls.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.