Sports Arena – Marco Bezzecchi tampil luar biasa di MotoGP Inggris dan berhasil mengantarkan Aprilia ke podium tertinggi. Kemenangan ini juga sekaligus menjadi pesan kuat dari tim di tengah isu besar Jorge Martin yang dikabarkan mau hengkang lebih cepat.
Bezzecchi memulai start dari posisi ke-10 di Sirkuit Silverstone, Minggu (25/5). Secara perlahan ia bangkit dengan menyusul para pembalap lainnya untuk menjadi juara dalam balapan tersebut.
Kemenangan yang diraih Bezzecchi disambut sangat antusias CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola. Menurutnya hasil tersebut menjadi pembuktian kualitas motor timnya tidak kalah dibanding yang lain. “Ini adalah pesan untuk Jorge: motor kami bisa menang.”
Berita Terkini:
- Dilepas Persija, Marko Simic: Saya Belum Habis
- Catatan Rekor LeBron James Bertambah Menginjak Usia 40
- Ngaku Hamil Anak Son Heung-min, Wanita Bermarga Yang Ditangkap!
Meski menang Bezzecchi, tidak tinggi hati. Ia menyebut kemenangan yang didapatkan berkat kerja kerasnya sendiri saja melainkan semua pihak di timnya.
“Tentu saya bangga, saya senang. Tapi saya rasa seluruh tim juga harus bangga. Ini bukan masa yang mudah bagi mereka, apalagi setelah Jorge cedera. Dia memang bukan satu-satunya pembalap kami, tapi dia adalah juara dunia. Tekanan besar ada di sana,” kata Bezzecchi.
Bezzecchi bukan tanpa cerita. Ia membuat keputusan besar di akhir musim lalu dengan meninggalkan VR46 dan Ducati demi menjadi pembalap resmi tim pabrikan Aprilia.
Keputusan Bezzecchi sempat dipertanyakan banyak pihak, apalagi awal musim in berjalan sulit. Stabilitas motor RS-GP jadi kendala besar, dan sebelum GP Inggris, hasil terbaiknya hanya finis keenam di GP America.
Namun, Bezzecchi tidak menyesal dengan keputusan yang dibuat. Ia percaya langkahnya benar karena sudah dipertimbangkan secara matang.
“Saya tahu ini akan sulit. Tapi saya ingin tantangan baru. Saya ingin sekali jadi pembalap pabrikan, dan ketika Aprilia membuka pintu itu, saya putuskan untuk masuk.”
“Saya tidak pernah ubah cara pikir saya. Saya tahu hasil akan datang kalau saya terus bekerja. Meski kami melewati hari-hari berat, saya tidak menyerah. Dan akhirnya, semua kerja itu mulai membuahkan hasil.”
Di balik semua kegigihannya, Bezzecchi juga mengaku sempat ragu pada dirinya sendiri. Suasana hati berkecamuk, lantaran tekanan datang dari luar maupun dalam.
“Dalam olahraga, saat kita lagi terpuruk, banyak orang yang mulai meragukan kita. Terkadang, kita juga mulai ikut ragu. Tapi di saat seperti itu, penting untuk tetap bersama orang-orang yang benar-benar percaya pada kita.”
Tak lupa Bezzecchi mengucapkan terima kasih kepada mantan timnya VR46 Academy, Valentino Rossi, dan teman-teman dekatnya. Ia menyebut mereka semua yang bisa membuatnya seperti sekarang.
“Mereka luar biasa. Saya ini cuma pemuda 26 tahun biasa. Dengan sahabat-sahabat saya, saya bisa bicara soal apa saja. Mereka yang bikin saya tetap waras dan kuat.”
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.