Sports Arena – Aleix Espargaro menyebut polemik kontrak yang tengah melibatkan Jorge Martin dan Aprilia sebagai situasi yang sangat menyedihkan dari kedua belah pihak. Masa depan sang juara dunia MotoGP 2024 itu kini menjadi sorotan tajam, lantaran belum ada kejelasan mengenai nasibnya pada musim 2026.
Espargaro, yang memiliki hubungan dekat dengan Martin dan turut membantu proses kepindahannya ke Aprilia pada tahun lalu, angkat bicara usai gelaran Grand Prix Belanda akhir pekan lalu. Martin memang bergabung dengan Aprilia untuk musim 2025 sebagai juara dunia bertahan, namun hingga kini baru sekali tampil dalam balapan karena tiga kali mengalami cedera.
Kini, status Martin untuk musim 2026 menjadi polemik setelah pihak manajemen Martin yang dikomandoi Albert Valera mengklaim telah mengaktifkan klausul performa dalam kontraknya, yang memungkinkan sang pembalap menjadi agen bebas. Namun Aprilia membantah dan menegaskan bahwa kontrak Martin masih berlaku hingga akhir 2026.
Berita Terkini:
- Meski Gagal Tembus NBA Draft, Lakers Rekrut Julian Reese
- Perpanjang Kontrak di Al Nassr, Cristiano Ronaldo Dapat Gaji Fantastis
- Empat Gelar Diraih, Herry IP Incar Prestasi di Japan dan China Open 2025
CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, turut memperkuat posisi Aprilia. Ia menyatakan bahwa Martin tidak dapat membela tim MotoGP lain hingga persoalan ini diselesaikan secara damai atau melalui jalur hukum.
Berbicara di Assen, di mana ia menjadi pembalap pengganti untuk Luca Marini di tim Honda, Espargaro mengaku sedih melihat situasi ini. Ia pun menilai mempertahankan pembalap yang sudah ingin pergi adalah hal yang tidak masuk akal.
“Saya melihat ini sebagai sesuatu yang sangat berat. Sangat, sangat menyedihkan dari kedua belah pihak,” kata Espargaro dikutip Crash.
“Saya bisa memahami kedua sisi… Jika memang ada klausul yang membuatnya bisa pergi dan dia tak ingin tinggal, saya tak paham kenapa pihak lain ingin mempertahankan seseorang yang tidak ingin ada di sana.”
“Tapi saya juga memahami bahwa ini situasi yang sulit bagi kedua belah pihak. Jorge punya manajer yang hebat, dan akan sulit memprediksi apa yang akan terjadi.”
Situasi ini menjadi semakin rumit karena Espargaro sekarang bertugas sebagai pembalap penguji dan pengembang untuk Honda yang merupakan tim yang disebut-sebut menjadi tujuan Martin jika resmi keluar dari Aprilia.
Albert Valera, yang juga merupakan manajer Espargaro, telah mengonfirmasi Honda adalah salah satu opsi. Sementara itu, HRC secara terbuka mengungkapkan ketertarikannya pada Martin untuk musim 2026.
Di tengah ketegangan ini, CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, menegaskan pihaknya masih memprioritaskan upaya mempertahankan Martin. Namun, ia juga tak menampik bahwa Aprilia siap mempertahankan posisinya di pengadilan jika memang dibutuhkan.
Kondisi tersebut tentu membuat Martin cemas, karena proses hukum yang panjang bisa membuatnya berada dalam ketidakpastian sepanjang musim 2026.
Apalagi Aprilia kini tak dalam posisi terburu-buru untuk menyelesaikan konflik ini. Tim asal Noale tersebut telah menemukan pemimpin tim baru sekaligus pemenang balapan RS-GP lewat Marco Bezzecchi. Dengan sebagian besar pembalap MotoGP sudah terikat kontrak hingga akhir 2026, peluang Martin untuk pindah ke tim lain juga semakin sempit.
Martin sejauh ini sudah absen dalam sembilan dari sepuluh seri pertama musim 2025. Ia diperkirakan baru bisa kembali saat Grand Prix Ceko pada 19–21 Juli, meski Aprilia menyatakan bahwa keputusan itu masih menunggu evaluasi medis selanjutnya.
Sebagai bagian dari proses pemulihan, Martin telah menjajal motor Superbike di Sirkuit Barcelona pada Kamis lalu. Itu menjadi langkah awal menuju kemungkinan kembali di pertengahan musim ini.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.