Sports Arena – Harapan Timnas Indonesia untuk mencatat sejarah di Piala Dunia 2026 resmi pupus. Langkah skuad Garuda terhenti setelah takluk 0-1 dari Irak dalam laga kedua Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Zidane Iqbal menjadi mimpi buruk bagi Timnas Indonesia. Ia mencetak gol pada menit ke-76 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Minggu (12/10) dini hari WIB.
Kekalahan ini menjerumuskan Timnas Indonesia ke posisi juru kunci Grup B. Dua pertandingan berakhir tanpa poin, sementara Irak dan Arab Saudi sudah mengamankan tiga poin.
Berita Terkini:
- Juara Korea Open 2025, Jonatan Christie Fokus Kejar Poin
- Emil Audero Terancam Absen Bela Timnas Indonesia
- Debut Manis, Carlos Alcaraz Angkat Trofi Japan Open 2025
“Ya, perasaan saya memang seperti itu, sebuah kekecewaan besar. Kami bekerja keras sebagai tim, staf medis, staf lokal, dan para pemain. Semua orang benar-benar bekerja keras untuk ini,” kata pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert seusai pertandingan.
“Dan kekecewaan ini, bukan hanya bagi saya, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia, sungguh berat, sungguh berat,” Kluivert menambahkan.
Ketika ditanya mengenai langkah ke depan untuk proyek Timnas Indonesia, Kluivert belum bisa memberikan jawaban pasti. Ia perlu terlebih dahulu merenung dan melakukan evaluasi.
“Yah, belum ada rencana, belum. Saya perlu merenungkan apa yang telah kita lakukan. Tapi saya belum bisa menjawabnya. Saya tidak tahu. Saya benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi,” ucapnya.
Selain itu, Kluivert juga meminta masyarakat untuk menahan diri dan tidak menuding para pemain atas kegagalan ini. Ia memastikan semua pemain Timnas Indonesia sudah mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya untuk meraih kemenangan.
“Saya rasa kita, dan rakyat Indonesia, patut berbangga, kepada para pemain dan semua orang yang telah bekerja keras mewujudkan impian semua orang. Bukan hanya impian saya, bukan hanya impian para pemain, tapi impian semua orang.”.
“Dan itu sangat sulit dihadapi karena saya melihat dari lubuk hati betapa kerasnya semua orang bekerja. Dan semua orang punya pendapat, tapi mereka tidak tahu seberapa keras kita bekerja.”
Sementara di sisi lain, kapten Jay Idzes mengaku sangat terpukul melihat perjuangan panjang rekan-rekannya harus berakhir tanpa hasil yang diharapkan. Perjalanan Timnas Indonesia yang dimulai sejak babak pertama melawan Brunei Darussalam kini benar-benar mencapai ujungnya.
“Entah harus mulai dari mana, impian kami untuk bermain di panggung terbesar di dunia telah berakhir. Sulit untuk menggambarkan perasaan saya saat ini,” kata Idzes.
“Sulit rasanya ketika kita sudah mengerjakan sesuatu begitu lama lalu gagal, tetapi mungkin ini belum waktunya,” lanjut bek Sassuolo tersebut.
Meski kecewa, Idzes berusaha melihat sisi positif dari kegagalan ini sebagai bagian dari proses pembelajaran. Ia yakin Timnas Indonesia bisa bangkit dan menjadi lebih baik lagi.
“Mungkin yang di Atas sana punya jalan yang berbeda untuk kita, mungkin kita butuh pengalaman ini untuk belajar dan berkembang. Meskipun kita kalah, seluruh perjalanan ini sejauh ini tidak terasa seperti kehilangan,” ujarnya.
Idzes pun tak lupa menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah berkontribusi, baik di lapangan maupun di balik layar. Dukungan mereka semua sangat berarti untuk Timnas Indonesia.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah membantu tim, dari balik layar hingga di lapangan. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan setim saya yang selalu memberikan segalanya untuk saudara, keluarga, dan negara mereka.”
“Dan tentu saja, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian semua yang telah mendukung kami melalui semua suka duka.”
“Perjalanan ini sejauh ini bagaikan rollercoaster, tetapi kalian selalu ada bersama kami untuk mendukung kami. Untuk itu, saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus. Tanpa kalian semua, kami tidak akan berada di posisi ini.”
“Saya meminta kalian semua untuk menghormati dan mendukung semua pemain dan staf. Siapakah kita jika kita mulai saling menyerang di saat-saat yang berlawanan? Itu bukan kita, itu bukan Indonesia. Kita selalu bersatu, apa pun yang terjadi. Ini bukan akhir bagi kita, ini baru permulaan. Kita Garuda.”
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.











