Sports Arena – Elena Rybakina menyatakan ia telah melakukan semua hal yang bisa ia lakukan agar siap bertarung demi gelar Wimbledon musim ini.
Petenis yang tampil mengejutkan di Wimbledon musim lalu dengan memenangkan gelar Grand Slam pertama dalam kariernya, hanya bisa melakoni dua pertandingan sejak ia kalah di babak ketiga French Open akibat sakit.
Di Paris, Elena Rybakina mengalami sakit karena virus yang membuatnya melewatkan satu pekan penuh untuk berlatih jelang musim grass-court.
Berita Terkini:
- Gabung Manchester United, Mason Mount Dapat Gaji Selangit
- Hasrat Novak Djokovic Kejar Rekor Federer dan Margaret Court
- PBSI Segera Pasangkan Kevin Sanjaya Bersama Rahmat Hidayat
Petenis berkebangsaan Kazakhstan kembali beraksi di Berlin dengan mengklaim kemenangan di babak pertama sebelum kalah dari Donna Vekic. Tetapi ia terpaksa mundur dari Eastbourne pekan lalu yang meningkatkaan kekhawatiran lebih lanjut terkait kebugarannya saat ini.
“Persiapan yang kami lakukan, saya bisa mengatakan itu cukup baik, tetapi belum cukup dalam jumlah jam dan latihan yang ingin kami kerahkan,” aku Rybakina.
“Secara keseluruhan, saya pikir kami melakukan hal semaksimal mungkin. Tidak mudah setelah French Open karena selama satu pekan, saya tidak melakukan apapun, lalu perlahan mulai bermain lagi. Itu cukup berat. Saya masih berpikir bahwa itu persiapan yang cukup baik.”
Petenis berusia 24 tahun akan mengincar untuk menjadi petenis putri ketiga sejak musim 2000 yang berhasil mempertahankan gelar Wimbledon setelah Williams bersaudara. Awal musim ini, ia lolos ke final Grand Slam kedua dalam kariernya di Australian Open sebelum kalah dari Aryna Sabalenka.
“Saya pikir saya siap,” tambah Rybakina. “Babak pertama tidak selalu mudah, tetapi saya pikir persiapan yang kami lakukan sudah cukup baik. Mudah-mudahan dengan setiap pertandingan saya akan merasa lebih baik.”
Tanpa diragukan, kualitas servis juara di Indian Wells musim ini akan krusial baginya dalam beberapa pekan ke depan. Musim lalu, ia merupakan salah satu dari dua petenis putri yang mampu menghasilkan lebih dari 300 ace di turnamen WTA. Selain itu, ia merupakan salah satu dari tiga petenis putri yang melesatkan 750 winner atau lebih pada musim ini.
Tidak seperti musim lalu, semua mata kini akan tertuju kepada petenis berkebangsaan Kazakhstan untuk melihat bagaimana performanya, hal yang bisa diasumsikan sebagai tekanan tambahan. Tetapi, ia memiliki sudut pandang yang berbeda.
“Saya tidak akan mengatakan saya merasakan banyak tekanan. Tentu, orang-orang berbicara. Hal yang penting adalah kami tetap bekerja sama dengan tim. Mereka juga berusaha membantu saya, mempersiapkan diri demi pertandingan,” papar Rybakina.
“Saya pikir saya harus terbiasa dengan hal itu. Semoga level saya akan tetap tinggi dan datang untuk mempertahankan akan menjadi hal yang normal.
Sebagai juara bertahan Wimbledon, Rybakina akan melakoni pertandingan pertama di lapangan utama melawan petenis AS, Shelby Rogers.