Sports Arena – Sosok La Nyalla Mahmud Mattalitti di dunia sepakbola tak perlu diragukan lagi. Apalagi, ia juga pernah menjabat sebagai pengurus serta Ketua Umum PSSI periode 2015-2016.
Dari segi pengalaman mengelola organisasi olahraga, apalagi PSSI, eksistensi pria yang kini menjabat sebagai Ketua DPD RI itu tak perlu diragukan lagi.
Bahkan, dikutip dari berbagai sumber, Senator asal Jawa Timur itu rela merogoh kocek sendiri sebesar Rp13 Miliar hanya untuk keperluan renovasi kantor PSSI di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Baca Juga:
- PSSI Resmi Hentikan Kompetisi Liga 2
- Hanya Butuh 58 Menit, Tiket Pertandingan Djokovic vs Kyrgios Habis
- Marc Marquez Ingin Ganti Gaya Balapan di MotoGP 2023
Hal itu dibenarkan oleh pelatih nasional, Rahmad Darmawan. Pria yang pernah menjabat pelatih timnas itu bangga dan mengetahui bahwa La Nyalla yang merombak kantor PSSI hingga berkelas dunia.
“Pada saat kepemimpinan La Nyalla disitulah PSSI mem-follow seratus persen FIFA requirement. Sampai-sampai gedungnya dibuat sedemikian bagus. Pada saat itulah PSSI untuk pertama kalinya memiliki kantor sendiri yang sangat berkelas,” kata Rahmad.
Ia juga menyampaikan, saat kepemimpinan La Nyalla di PSSI, FIFA sangat mendukung perkembangan sepakbola Tanah Air. Mantan pelatih Sriwijaya FC itu mengatakan, PSSI kepemimpinan La Nyalla sangat teratur dalam segi administrasi.

“Administrasi sangat teratur, serta saat itu FIFA mendukung perkembangan sepak bola melalui program pembinaan usia dini FIFA. Hal itu setelah melihat keseriusan PSSI yang saat itu, membangun Skill Garuda Muda. Jadi sudah sepantasnya pak Nyalla kembali lagi memimpin PSSI. Semoga para voter sadar dan segera jatuhkan pilihan ke Pak Nyalla,” jelasnya
Diketahui, La Nyalla Matattalitti termasuk sosok yang sangat diperhitungkan untuk kembali menduduki kursi PSSI 1.
Ketua DPD dan sekaligus senator asal Jatim itu pernah menjadi anggota Exco PSSI 2011-2015. Lalu, ketua umum Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI) di masa dualisme PSSI.
Ia terpilih melalui Kongres Luar Biasa/KLB (Extra Ordinary Congress) yang diprakarsai Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Minggu 18 Maret 2011.
Kemudian menjabat Wakil Ketua Umum PSSI periode 2013-2015. Pada periode tersebut, La Nyalla juga menjabat sebagai Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sepak Bola Indonesia.
Saat menjabat Ketua BTN, La Nyalla sukses membawa Timnas U-19 menjuarai Piala AFF U-19 2013.
Selanjutnya, La Nyalla menjabat Ketua Umum PSSI dari tahun 2015 hingga 2016. La Nyalla mejabat kursi tertinggi di PSSI itu usai terpilih lewat Kongres Luar Biasa PSSI yang dihelat di Surabaya.
La Nyalla dipastikan menang dan menempati kursi PSSI 1 usai mendapatkan voting sebanyak 94 suara. Menang voting sebanyak 94 suara. Suara tersebut, memastikan La Nyalla berada di tampuk kekuasaan atas PSSI.