Sports Arena – Eks pebalap F1, Johnny Herbert, melihat Charles Leclerc terbebani dengan nama besar Ferrari sehingga ia berusaha keras untuk mempersembahkan gelar.
Ferrari diketahui belum pernah menyabet titel juara pebalap atau konstruktor lagi sejak 2008. Mereka berulang kali gagal untuk mengulang masa kejayaan.
Pabrikan asal Maranello mampu menghasilkan mobil terbaik sejak 2018 tahun lalu, tetapi problem reabilitas dan kesalahan strategi membuat Max Verstappen dengan mudah menguasai klasemen.
Terkini:
- Gelar FGD, Menpora Diduga Lakukan Konsolidasi Voters KLB PSSI
- Efek Sprint Race, Jadwal MotoGP 2023 Berubah Drastis!
- Tampilan Memesona Wulan Guritno Kala Bermain Tenis
Kegagalan pada F1 2022 bahkan membuat Mattia Binotto kehilangan jabatan sebagai prinsipal tim. Sang Kuda Jingkrak lalu menaruh harapan pada Frederic Vasseur.
Dengan Ferrari yang diharapkan tetap kompetitif pada musim 2023, Charles Leclerc bertekad untuk balas dendam dan mempersembahkan titel pertama untuk Ferrari sejak 2007.
Eks pebalap F1, Johnny Herbert, lantas menilai Leclerc kini berada dalam tekanan besar dibandingkan rival utamanya, Verstappen dan Lewis Hamilton .
“Ada tekanan pada Charles. Dengan Tifosi, media Italia, Ferrari sendiri. Menjadi pebalap Ferrari membawa tekanan yang menurut saya tidak dimiliki Max atau Lewis,” ucapnya dilansir dari Total-Motorsport.com.