Sports Arena – Calon Ketua Umum PSSI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti mengaku tak habis pikir atas tuduhan politik uang senilai Rp1 miliar kepada Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI jelang KLB. Padahal, dana Rp1 miliar yang digagasnya merupakan program pembinaan Asprov PSSI yang akan dijalankan jika terpilih menjadi Ketua Umum PSSI.
“Subsidi Rp1 miliar untuk Asprov PSSI merupakan program kerja saat terpilih sebagai Ketua Umum PSSI. Bagaimana mungkin hal itu dituduh sebagai politik uang jelang KLB. Subsidi Rp1 miliar merupakan komitmen saya untuk kemajuan sepakbola Indonesia. Bentuknya, berupa subsidi kepada para Asprov PSSI yang merupakan ujung tombak bagi pengembangan sepakbola nasional,” beber La Nyalla.
La Nyalla menambahkan, para Asprov PSSI saat ini sangat butuh stimulus untuk menggerakkan kegiatan di setiap daerah seperti pengelolaan infrastruktur atau memutar kompetisi kelompok umur yang muaranya adalah kemajuan sepakbola nasional.
Terkini:
- Ambisi Besar Apri/Fadia di All England 2023
- Cetak Quat-trick, Cristiano Ronaldo Ukir Rekor Baru
- Sepak Terjang Novak Djokovic Layaknya GOAT di Dunia Tenis
La Nyalla mengaku sudah biasa panah-panah fitnah menghujami dirinya. Kata dia, nantinya voter akan terbuka sendiri dengan programnya ini.
“Komitmen saya ini tidak memandang siapa yang mendukung dan tidak mendukung diri saya. Saya tegaskan, Asprov PSSI yang tidak memilih saya pun tetap akan mendapatkan dana subsidi tersebut, karena tujuannya memang untuk pengembangan sepakbola daerah yang merupakan pondasi dasar pengembangan sepakbola nasional. Apakah hal tersebut dikatakan politik uang?” tanya La Nyalla.
Ditegaskan La Nyalla, sudah berulang kali dirinya mengatakan bahwa politik uang akan merusak sepakbola. Pasalnya, sepakbola merupakan olahraga masyarakat.
“Kualat kita kalau bermain main dengan sepakbola. Soal statement saya terkait sodaqoh di KLB, artinya jika memang ada yang melakukan politik uang dan ada uang yang bergerak di KLB nanti, silakan saja ambil sodaqohnya. Tapi saat di bilik suara, gunakan hati nurani, bertanya kepada Allah, siapa yang layak menjadi orang nomor satu di PSSI. Mantapkan hati, gunakan hati nurani,” jelas La Nyalla.
La Nyalla menanggapi pemilihan ini dengan sangat bijak. Kata dia, sering sekali campaign dalam pemenangan, isu dan fitnah tak terhindarkan yang terus menghujam dirinya.
“Saya abaikan semua hal yang demikian. Sekali lagi saya katakan, ikhtiar saya tunggal ingin sepak bola Indonesia yang terbaik, yang menang. Saya akan tunaikan utang lama, 2015, serasa jalan baru sejengkal, harus saya tuntaskan. Dan itu keyakinan saya, ada yang menunggu saya hingga tiba di garis akhir, bersama-sama dengan masyarakat sepakbola yang saya cintai,” pungkas pria yang juga merupakan Ketua DPD RI.