Sports Arena – Penyebab pasti yang membuat FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 hingga saat ini masih menimbulkan tanda tanya. Dalam keterangan resminya, federasi sepakbola dunia itu tidak menjelaskan secara detail.
Disebutkan bahwa “FIFA telah memutuskan untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 karena keadaan saat ini”.
Pernyataan tersebut memunculkan spekulasi dari berbagai pihak hingga akhirnya menjadi polemik dalam beberapa waktu terakhir.
Terkini:
- Desakan Erick Thohir Mundur Kian Gencar
- Cantiknya Lania Fira Ketika Berolahraga, Bikin Kaum Adam Terpesona
- Tersulut Emosi, Conor McGregor Tantang Carl Froch Bertinju
Terbaru, Jurnalis Inggris, Rob Harris membocorkan bahwa penyebab sebenarnya FIFA batal menggelar Piala Dunia U-20 di Indonesia adalah karena kondisi lapangan. Hal itu disampaikan melalui akun Twitter pribadinya @RobHarris.
“FIFA merasa bahwa Indonesia tidak akan siap (menggelar Piala Dunia U-20) berdasarkan kunjungan lapangan,” tulis Rob Harris. “Itu menjadi salah satu faktor penyebab pembatalan Piala Dunia U-20 di sana (Indonesia), sementara pembicaraan tentang partisipasi Israel berlangsung.”
Rob Harris adalah sala satu jurnalis sport dari kantor berita Associated Press. Ia kerap mengungkap berbagai bocoran untuk kasus olahraga besar dalam laman media sosialnya.
Bocoran dia soal Piala Dunia U-20 ini belum mendapatkan konfirmasi. Namun, apa yang dia sampaikan memberi sudut pandang sendiri atas pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah. Sebelumnya kasus penolakan atas Israel dianggap sebagai alasan pencopotan. Sedangkan karena isi surat FIFA, ada juga yang mengaitkan pencoretan itu dengan Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang.
Inspeksi Stadion oleh FIFA
Sebelum mencoret Indonesia, FIFA telah melakukan inspeksi ke enam stadion yang ditunjuk PSSI untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20 pada 21-27 Maret 2023. Inspeksi terakhir itu bahkan masih berlangsung pada pekan pencoretan dilakukan.
Keenam stadion yang diinpeksi FIFA tersebut meliputi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta; Stadion Si Jalak Harupat; Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali; Stadion Manahan Solo; Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya; Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
FIFA mengawali inspeksi stadionnya di Jakarta, tepatnya di SUBGK pada 22 Maret 2023. Hasilnya melahirkan rekomendasi agar lapangan latihan masih perlu disesuaikan dan tambahan fasilitas pendukung.
Selanjutnya FIFA mendatangi Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang pada 23 Maret 2023 dan dilanjutkan ke Stadion Si Jalak Harupat Bandung pada 24 Maret 2023. Kepala DInas Kabupaten Bandung Kawaludin mengatakan proses perbaikan sudah mencapai 90 persen.
“Rekomendasi yang disampaikan FIFA sudah kami tindak lanjuti, memang ada pekerjaan-pekerjaan kecil yang belum tuntas tapi akan selesai,” ujarnya.
Stadion Manahan Solo pada 25 Maret dan Gelora Bung Tomo Surabaya pada 26 Maret 2023 jadi tempat selanjutnya yang dikunjungi FIFA. Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya Wiwiek Widayati FIFA melakukan pengecekan ke beberapa fasilitas stadion.
“Jadi, seperti itu yadi yang kami diskusikan. Ada perubahan-perubahan sedikit, akan tetapi bukan mayor. Hal-hal kemarin sudah disampaikan FIFA ke kami. Jadi kami lebih kepada penyesuaian-penyesuaian saja setelah itu,” kata Wiwiek.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta Rini Kusumandari menjelaskan FIFA telah mengecek lapangan dan tribune media. “Soal rumput stadion untuk lapangan pertandingan sudah aman dan tribune media juga sudah selesai. FIFA menyebut tak ada masalah, tapi rekomendasinya secara resmi belum disampaikan dari FIFA,” ungkapnya.
Stadion terakhir yang ditinjau FIFA adalah Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali pada 27 Maret 2023. FIFA Team Project Venue Management Christian Schmolzer mengatakan pihaknya memeriksa manajemen dan keamanan stadion, marketing dan kompetisi, media, penyiaran, IT, dan teknologi, serta operasional pengunjung dan akreditasi.
“Kami datang langsung ke sini untuk mengecek dan mengonfirmasi dengan LOC serta otoritas setempat tentang beberapa hal, di antaranya tata kelola stadion, alur keluar masuk, dan area parkir,” ujarnya.
Erick Thohir Bantah Kondisi Stadion Jadi Penyebab FIFA Coret Indonesia
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkap penyebab FIFA membatalkan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Menurut dia, FIFA melihat ada intervensi terhadap penyelenggaraan dari sejumlah pihak.
“FIFA ini kan otoritas tertinggi sepak bola di dunia, tentu dengan segala keberatan yang sudah disampaikan (terhadap Piala Dunia U-20), FIFA melihat ini sebagai sebuah intervensi,” ujarnya di Istana Negara, Jakarta pada Jumat, 31 Maret 2023.
Selain itu, Erick juga menilai jika FIFA mempertimbangkan masalah keamanan Piala Dunia U-20 yang sebelumnya sudah dijamin. “Di dalam host contract sebagai negara dan host city contract yang ditandatangan, salah satunya kami menjamin keamanan. Tentu ini yang menjadi pertimbangan FIFA juga.”
“Kalau dilihat dari segi fasilitas, saya rasa FIFA sudah bicara lapangan yang sebelumnya belum siap (jadi siap). Terima kasih pemerintah pusat benar-benar mempersiapkan lapangan itu sehingga bisa lolos semuanya,” kata Erick.