Sports Arena – PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) berencana memberlakukan teknologi Video Assistant Referee (VAR) mulai putaran kedua Liga 1 2023-2024.
Teknologi ini tentu dinantikan untuk membantu kinerja wasit selama pertandingan. Dengan adanya VAR, kontroversi dalam sebuah laga bisa diminimalisasi.
Namun, mantan COO PT LIB, Tigorshalom Boboy mengaku pesimistis VAR bisa diterapkan di Liga 1 pada putaran kedua kompetisi musim ini.
Berita Terkini
- Atlet Indonesia Siap Berjuang di ASEAN Para Games 2023
- PSSI Segera Umumkan Harga Tiket Indonesia vs Argentina
- Seejontor FC Gelar Diskusi Bertajuk Untung Rugi Format Baru Kompetisi
Halangan infrastruktur menjadi masalahnya. Ia mencatat, mungkin hanya 10 stadion di Indonesia yang bisa dipasang VAR.
“Jujur saja saya ragu kalau putaran kedua ini VAR sudah bisa digunakan. Sebab, stadion Indonesia yang belum siap, mungkin sekitar 10 stadion saja yang bisa dipasangi VAR,” ucap Tigor dalam diskusi sepak bola bertajuk “Untung-Rugi Format Baru Kompetisi” bersama Seejontor FC di MyTen Cafe, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5).
Belum lagi, stadion Indonesia yang belum memiliki akses internet memadai. Internet adalah salah satu elemen penting dalam pengadaan teknologi VAR.
Senada dengan Tigor, Presiden klub Madura United, Achsanul Kosasi juga pesimistis VAR bisa diterapkan dengan segera di Liga 1.
Namun, jika pada akhirnya VAR benar-benar bisa diterapkan dirinya sangat bersyukur sebab ini terobosan bagus di sepakbola Indonesia.

Diskusi Seejontor FC bertajuk “Liga Indonesia 2023/2024, Untung Rugi Format Baru Kompetisi” ini terselenggara atas dukungan sejumlah sponsor yang terlibat.
Di antaranya Bank BRI, Bank BTN, Bank BJB, PT PLN (Persero), PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).
Serta sponsor pendukung lainnya di antaranya MILLS, Odette, Gulent, dan SeeJontor.