Sports Arena – Persepakbolaan Indonesia terus berbenah dan menunjukkan tren positif. Tolok ukur itu tampak dari pretasi timnas Indonesia yang mengalami peningkatan.
Terbaru, timnas Indonesia sukses memutus kutukan 32 tahun tanpa medali emas usai juara SEA Games 2023 Kamboja.
Skuad Garuda juga menorehkan prestasi lolos Piala Asia 2023, tergabung di Grup D bersama Jepang, Irak, dan Vietnam.
Berita Terkini
- Christian Adinata Melaju ke Semifinal Malaysia Masters 2023
- Inter Segera Perpanjang Kontrak Simone Inzaghi
- Tak Ingin Menyerah, Boston Celtics Rebut Dua Kemenangan Beruntun
Prestasi lainnya yakni peningkatan peringat FIFA timnas Indonesia ke urutan 149 per April 2023, naik dua tingkat dari 2022 lalu.
Tren positif itu tentu tak lepas dari persepakbolaan Indonesia yang terus berbenah, termasuk kompetisi yang tentunya berkaitan dengan output timnas Indonesia.
Demi meningkatkan prestasi skuad Garuda, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mencetuskan terobosan untuk kompetisi musim depan.
Seperti perubahan nama kompetisi Liga 1 menjadi Liga Indonesia, dan Liga 2 menjadi Liga Nusantara, bertujuan memberikan atmosfer baru dengan mensejajarkan kedua kompetisi.
Tak hanya nama, terobosan lain yang diusung Erick Thohir yakni rencana perubahan format kompetisi musim depan.
Format baru kompetisi yang diusung yakni pembagian wilayah, serta akan mempertandingkan empat tim teratas kedua kompetisi (Liga Indonesia dan Liga Nusantara).
Namun, apakah format baru itu tepat diterapkan di Indonesia dan bisa menyehatkan klub dan stakeholder lain?
Hal itu akan menjadi topik pembahasan dalam diskusi yang akan digelar komunitas wartawan pencinta sepakbola di bawah naungan Seejontor FC (Seputar Jurnalis Football Club).
Pembahasan format baru kompetisi Tanah Air itu akan dibahas pada acara diskusi bersama stakeholder sepakbola Indonesia.
Diskusi bertajuk “Liga Indonesia 2023/2024, Untung-Rugi Format Baru Kompetisi” rencananya akan digelar pada Rabu (31/5) di Myten Coffee, Senayan Park, Jakarta.
“Acara diskusi ini tentunya bertujuan untuk membedah seperti apa format baru kompetisi musim depan. Apakah cocok diterapkan di kompetisi Indonesia atau tidak,” kata Ketua Penyelenggara diskusi Seejontor FC Yudhi Maulana.
Para stakeholder sepakbola Indonesia juga akan memberikan pendapatnya dan membedah format baru kompetisi liga musim depan.
“Format baru kompetisi liga musim depan yang diusung PSSI tentu akan menjadi pembahasan menarik. Pasalnya kualitas kompetisi yang baik tentu akan berdampak juga kepada prestasi Timnas kita,” ujar pengamat sepakbola Yusuf Kurniawan yang akan menjadi salah satu narasumber diskusi Seejontor FC.
Selain Bung Yuke, diskusi “Liga Indonesia 2023/2024, Untung-Rugi Format Baru Kompetisi” bakal turut menghadirkan narasumber lainnya.
Di antaranya Ketua Umum PSSI Erick Thohir, dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga dan Eko Setiawan.
Pihak operator Liga oleh Sudjarno (PT LIB) dan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) oleh M Hardika Aji juga akan menghadiri diskusi Seejontor FC.
Perwakilan klub juga akan menjadi narasumber, yakni Teddy Tjahjono (Persib Bandung) dan Gede Widiade (Persiba Balikpapan), serta Ruben Sanadi sekalu pemain.
Pengamat sepakbola sekaligus eks COO PT Liga Indonesia Baru (LIB) Tigor Shalomboboy, serta komika Oki Rengga juga akan turut serta pada diskusi Seejontor FC.