Sports Arena – Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, menyatakan bahwa ia akan menjabat sebagai Ketua Komite Wasit.
Sosok yang akrab disapa ET mengungkapkan dirinya akan secara langsung memimpin divisi perwasitan kompetisi sepakbola di Indonesia untuk mencegah campur tangan pihak lain.
“Dalam Komite Wasit, saya sendiri yang akan memimpin agar tidak ada campur tangan. Nanti akan diumumkan juga komite-komite lain, kami sedang berdiskusi antara satu dengan yang lain,” ujar Erick saat ditemui di Jakarta pada Rabu (5/7).
Berita Terkini:
- Harga Kylian Mbappe Melonjak, Real Madrid Wajib Bersabar!
- Hasrat Novak Djokovic Kejar Rekor Federer dan Margaret Court
- Fabio Quartararo Membantah Ingin Tinggalkan Yamaha!
Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap kinerja dan tugas yang mendapat sorotan dalam beberapa waktu terakhir dari divisi tersebut. Komite Wasit memiliki peran penting dalam kompetisi sepak bola di Indonesia dan bertugas untuk memilih orang yang akan memimpin jalannya pertandingan.
Komite Wasit beroperasi bersama dengan Komite Disiplin, dan Erick menyebutkan bahwa belum ada waktu yang tepat untuk mengumumkan kepengurusan Komite Disiplin.
“Kami berharap Komite Disiplin dapat diumumkan pada hari Kamis atau Jumat ini karena seleksi para anggota tidaklah mudah. Semua ini membutuhkan proses, komitmen, dan konsistensi. Jika niatnya baik, saya yakin semuanya akan berjalan dengan baik pula,” ungkapnya.
Selain itu, keterlibatan Ketua PSSI dalam Komite Wasit juga bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan menangani pelanggaran. Erick juga menyinggung tentang hukuman seumur hidup dan hukuman pidana bagi pelanggar.
“Jadi, saya sendiri yang akan memimpin Komite Wasit. Jika ada hal-hal yang mencurigakan, maka hukuman seumur hidup bisa diberlakukan secara langsung. Karena itulah komitmen yang kami miliki,” kata pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN.
“Ketika saya bertemu dengan Kepala Kepolisian Republik Indonesia, ada dua proses yang berbeda. Di pihak kepolisian ada mekanisme tersendiri. Namun, di PSSI, hukuman seumur hidup diberlakukan bagi wasit, pemain, pengurus, maupun pemilik klub,” tambahnya.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan dilakukannya perombakan total pada kedua komite tersebut, Erick menyatakan bahwa ada beberapa individu yang telah lama berkecimpung dan akan tetap dipertahankan.
“Terdapat beberapa tokoh yang menurut saya dapat dipertahankan, bergantung pada komitmen mereka sebagai pimpinan. Sebagai Ketua PSSI, jika mereka solid dan tidak ada kepentingan pribadi, saya yakin semuanya akan berjalan dengan baik,” pungkasnya.