Sports Arena – Max Verstappen menutup paruh pertama Formula 1 2023 dengan keunggulan 125 poin dari Sergio Perez yang merupakan pesaing terdekat di klasemen.
Dengan dominasi yang ditunjukkan saat ini, kapan pebalap Red Bull Racing itu bisa mengunci titel juara dunia?
Sudah 12 dari 22 seri balapan yang digelar sejauh ini, dan Red Bull Racing selalu finis terdepan.
Berita Terkini:
- PSG Hapus Foto Kylian Mbappe di Situs Resmi Klub
- Rossi Rancang Proyek Baru, VR46 Racing Team Berencana Ganti Sponsor
- Kebersamaan Erling Haaland dan Jisoo BLACKPINK Bikin Heboh!
Meski demikian, hasilnya tak seimbang, sebab Verstappen berhasil meraih 10 kemenangan, sedangkan Perez baru dua kali.
Verstappen bahkan tak pernah finis di luar zona podium, baik saat balapan utama maupun sprint race. Tak ada pebalap lain yang bisa seperti itu di musim ini, sehingga ia pun unggul jauh dari para rival.
Ia sudah mencetak 314 poin dari 12 seri, sedangkan Perez yang berada di urutan kedua baru mencetak 189 poin. Fernando Alonso dan Lewis Hamilton yang berada di empat besar masing-masing baru meraih 149 dan 148 poin.
Kondisi di atas membuat Verstappen diprediksi bisa mengunci titel ketiga secara beruntun sebelum seri terakhir di Abu Dhabi. Pertanyaannya, di sirkuit mana? Mengenai hal ini, banyak faktor yang harus dipertimbangkan.
Namun ada sejumlah skenario menarik yang bisa terjadi. Pertama, Verstappen bisa menyegel gelar juara dunia F1 2023 paling cepat pada 24 September di GP Jepang. Pada tahun lalu, ia juga memastikan titel di sana.
Syaratnya, Verstappenla , harus menang secara beruntun di GP Belanda, GP Italia dan GP Singapura lebih dulu, sementara Perez gagal meraih poin sama sekali di tiga dari seri tersebut.
Kalau sudah begitu, Verstappen bisa menjadi juara dunia di GP Jepang jika bisa finis di posisi yang menghasilkan tujuh poin lebih banyak dari Perez. Semisal Perez finis ketiga (15 poin) di Suzuka, maka Verstappen harus menjadi pemenang balapan.
Jika skenario di atas dirasa terlalu muluk, yang satu ini mungkin terasa lebih masuk akal. Semisal Perez terus membuntuti di urutan kedua di setiap balapan, maka Verstappen bisa menjadi juara paling cepat tanggal 8 Oktober di GP Qatar.
Verstappen harus menjadi pemenang di lima seri beruntun, yakni Belanda, Italia, Singapura, Jepang, dan Qatar. Kalau sudah begini, sekeras apapun Perez mencoba, poin maksimal yang ia raih takkan bisa melewati Verstappen.
Lalu bagaimana jika Perez terus menang dan meraih poin fastest lap di seluruh seri terakhir, sekaligus menjadi yang terdepan di tiga sprint race tersisa? Dalam kondisi seperti itu, Perez akan memiliki 473 poin di akhir musim. Apakah Verstappen bisa melampauinya?
Tetap bisa. Dalam kondisi seperti di atas, Verstappen bisa mengunci gelar di seri ke-21, yakni GP Las Vegas. Syaratnya, ia ‘hanya’ perlu finis sebagai runner-up di setiap balapan sejak GP Belanda hingga GP Las Vegas.
Penjelasan di atas hanya tiga dari banyak skenario yang mungkin terjadi. Bisa saja setelah jeda musim panas ini Ferrari, McLaren, atau Mercedes bisa menghadirkan kejutan yang membuat persaingan gelar menjadi sulit ditebak.
Namun jika Verstappen terus dominan, maka Jepang atau Qatar bisa menjadi tempat yang patut ditunggu pecinta F1 untuk menyaksikan Verstappen menjadi juara dunia ketiga kalinya, menyamai catatan Ayrton Senna, Nelson Piquet, Niki Lauda, Jackie Stewart, dan Jack Brabham.
F1 akan menjalani jeda musim panas selama empat pekan. Balapan berikutnya, GP Belanda akan digelar pada 27 Agustus mendatang.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.