Sports Arena – Timnas basket Indonesia belum memuaskan pada laga Indonesia International Basketball Invitational (IIBI). Chemistry para pemain disebut belum sepenuhnya padu di lapangan.
Seperti diketahui, Panitia Pelaksana (Panpel) IIBI menggelar test event untuk menguji kesiapan venue Indonesia Arena, sebelum digunakan untuk FIBA World Cup pada 25 Agustus hingga 10 September mendatang.
Indonesia menjadi tuan rumah bersama Jepang dan Filipina. Meskipun mendapatkan kesempatan menjadi penyelenggara, timnas basket Indonesia tidak berlaga karena gagal lolos dari kualifikasi.
Berita Terkini:
- Alex Rins Sepakat Tunggangi Yamaha di Gelaran MotoGP 2024
- Laura Rhod, Kekasih Rasmus Hojlund yang Gemar Berlibur ke Indonesia
- Mikel Arteta: Luar Biasa, Arsenal Raih Trofi Community Shield ke-17
Alhasil, test event ini pun digunakan timnas Indonesia sebagai bagian dari persiapan menuju Olympic Pre-Qualifying Tournaments 2023. Pada ajang itu, tim asuhan Milos Pejic berada di grup B bersama Kazakhtan, Suriah, dan Arab Saudi.
Test event ini juga mengikutsertakan tim Suriah, Uni Emirat Arab, dan Indonesia Patriots. Nah, pada laga pertamanya, timnas basket Indonesia lebih dulu menghadapi Indonesia Patriots di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, pada Rabu (2/8).
Pada laga itu, Timnas Indonesia menang atas Indonesia Patriots 82-56. Meskipun menang, Yudha Saputera Cs ternyata masih menyimpan banyak catatan. Antara pemain dinilai belum menyatu.
“Kami belum bisa sepenuhnya bisa sesuai dengan apa yang kami harapkan, karena secara defense kami belum rapi. Dari sisi ofense kita juga belum bisa nge-blend, antara pemain yang di awal datang untuk latihan, dengan pemain yang latihan belakangan seperti Marques Bolden dan Derrick Michael, Zane William. Terlihat lah canggung lah, mainnya kurang rileks,” kata Asisten Pelatih timnas Indonesia, Wahyu Hidayat Jati.
Regenerasi Timnas Basket Indonesia
Sementara itu, eks manajer timnas Basket Indonesia, Maulana Fareza Tamrella, mengaku bangga melihat kondisi basket tanah air saat ini.
Menurutnya, timnas Nasket Indonesia tengah berada dalam generasi emas. Regenerasi pemain dari senior ke junior berlangsung apik.
Mereka yang tergabung dalam Indonesia Warriors saat itu adalah para bintang basket Tanah Air saat ini. Sebut saja Muhammad Arighi, Yesaya Saudale, Yudha Saputera, Kelvin Sanjaya, Fhirdan Guntara, dan Ali Baghir.
“Tentunya tidak mudah mencari bakat muda basket Indonesia. Perlu mata yang jeli, hingga pengelolaan yang baik,” ujar Maulana.
“Tentunya tak bisa dilupakan bahwa apa yang dipetik saat ini merupakan program jangka panjang yang sudah dibangun Perbasi dan Badan Timnas Indonesia sejak lima tahun lalu. Program seperti ini yang sudah sepatutnya diteruskan,” imbuhnya.
Saat ini Maulana merupakan Wakil Ketua BTN serta committee bidang finance FIBA untuk mewakili wilayah Asia Tenggara.
“Tidak ada yang pernah menyangka bila melihat perkembangan pemain yang dulunya ada di Indonesia Warriors. Arighi dan Yesaya tampil luar biasa bersama Pelita Jaya, Ali Baghir dan Kelvin Sanjaya bersama Satria Muda, kemudian Fhirdan dan Yudha memberikan kontribusi luar biasa sampai bersama Prawira Bandung membawa juara IBL tahun ini,” tutur Maulana.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.