Sports Arena – Marc Marquez tampil dominan dan merebut kemenangan di MotoGP Aragon, Minggu (8/6). Ia sekaligus mengukir sejarah sebagai pembalap pertama dalam satu dekade terakhir yang memimpin di semua sesi sepanjang akhir pekan Grand Prix, sebuah pencapaian yang terakhir kali juga diraihnya sendiri, 10 tahun silam.
Kemenangan ini mengantarkan Marquez unggul 32 poin di puncak klasemen sementara. Hal itu juga menjadi kemenangan pertamanya di hari balapan sejak Grand Prix Qatar pada April lalu.
Marquez mengaku kemenangan di Aragon adalah sesuatu yang wajib diraih. Mengingat ia sebelumnya gagal finis akibat kecelakaan saat berada di posisi depan di dua sirkuit favoritnya: COTA (Amerika) dan Jerez.
Berita Terkini:
- Pecco Bagnaia Terpuruk, Ducati Dipertanyakan
- Dikalahkan Pecatur Muda, Magnus Carlsen Gebrak Meja
- Emil Audero Menyongsong Laga Debut Bersama Timnas Indonesia
“Saya harus menang di sini. Karena jika saya ingin bertarung dalam perebutan gelar juara dunia, saya tidak bisa… oke, saya sedang memimpin, saya punya keunggulan atas Alex [Marquez], lebih jauh lagi atas Pecco [Bagnaia]. Tapi saya sudah kehilangan 50 poin di dua sirkuit yang biasanya bagus untuk saya, yaitu Austin dan Jerez. Jadi, kami harus terus bekerja,” kata Marquez dikutip Crash.
Saat ditanya apakah kemenangan di Aragon kali ini punya arti emosional seperti kemenangan tahun lalu yang menandai kembalinya Marquez menilai situasinya berbeda.
“Tidak, saya rasa tidak seperti itu. Kami sudah memulai musim ini dengan cukup baik dari Thailand ke Jerez. Memang benar di Le Mans, terutama Silverstone, kami sempat kehilangan arah, tapi kami akhirnya mengerti kenapa.”
“Dan di sini saya kembali menemukan perasaan yang sama seperti saat pramusim dan awal musim. Memang tahun lalu di sini adalah akhir pekan yang sangat penting karena itu adalah kemenangan yang saya cari selama berhari-hari. Itu adalah salah satu tantangan terbesar dalam karier saya. Tapi kemenangan kali ini adalah keharusan — baik bagi tim maupun bagi saya pribadi.”
Sepanjang akhir pekan di Aragon, Marquez terus menekankan pentingnya menghindari kesalahan yang telah dibuat di musim 2025. Ia mengaku sempat terpikir soal insiden di Austin saat balapan berlangsung.
“Tentu saja, jika kami ingin bersaing memperebutkan gelar juara dunia, kami tidak boleh mengulangi kesalahan, terutama seperti yang terjadi di Austin.”
“Kesalahan lain mungkin bisa dimaklumi, tapi Austin adalah kesalahan besar. Hari ini saya benar-benar fokus. Ketika balapan menyisakan enam atau tujuh lap, saya mulai memikirkan kesalahan-kesalahan itu, tentang bagaimana mengatur situasi.”
“Tapi kemudian saya lihat catatan waktu dan ternyata saya masih berada di 1 menit 47 detik awal, padahal saya tidak sepenuhnya fokus.”
“Saya putuskan untuk menambah kecepatan agar tetap fokus, dan saya menikmati putaran terakhir serta garis finis bersama Alex, karena di Jerez saya sempat merasa lebih sedih dari biasanya — dia menang, dan saya tidak bisa ikut merayakannya di podium bersamanya.”
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.