Sports Arena – Petualangan Manchester City dalam Piala Dunia Antarklub 2025 telah berakhir. The Citizens tersingkir pada babak 16 besar setelah takluk dari wakil Asia, Al-Hilal, dengan skor 3-4 melalui babak perpanjangan waktu di Camping World Stadium, Amerika Serikat, Selasa (1/7) pagi WIB.
Pertandingan berlangsung dramatis. Bernardo Silva membuka keunggulan Manchester City pada menit ke-9, namun Al-Hilal membalas lewat dua gol cepat dari Marcos Leonardo (46′) dan Malcom (52′). Erling Haaland sempat menyamakan kedudukan di menit ke-55, sehingga memaksa laga berlanjut ke babak tambahan.
Pada fase tersebut, Kalidou Koulibaly mencetak gol ketiga untuk Al-Hilal di menit ke-94, yang kemudian dibalas oleh Phil Foden menit ke-104. Namun, Marcos Leonardo menjadi penentu kemenangan Al-Hilal dengan gol keduanya di menit ke-112.
Berita Terkini:
- Meski Gagal Tembus NBA Draft, Lakers Rekrut Julian Reese
- Perpanjang Kontrak di Al Nassr, Cristiano Ronaldo Dapat Gaji Fantastis
- Empat Gelar Diraih, Herry IP Incar Prestasi di Japan dan China Open 2025
Meski kecewa, pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengaku laga fase gugur memang tidak pernah mudah. Ia mengatakan anak asuhnya sudah berusaha keras untuk memenangkan pertandingan.
“Pada tahap ini, semuanya adalah pertandingan yang sulit. Kami membiarkan mereka melakukan transisi tetapi kami menciptakan banyak peluang dan secara umum kami bermain bagus. Sangat disayangkan,” kata Guardiola dikutip laman resmi klub.
“Kami berada di tempat yang sangat bagus dan saya tidak bisa cukup berterima kasih kepada staf, bagaimana mereka berlatih dan mempersiapkan diri, mereka telah memberikan segalanya.”

“Kami melakukan banyak aksi dan Bounou melakukan penyelamatan yang luar biasa. Tidak ada lagi yang bisa dikatakan. Saya merasa tim bermain dengan baik tetapi kami pulang dan sekarang saatnya beristirahat dan menyegarkan pikiran kami dan kembali musim depan.”
Guardiola tetap melihat sisi positif dari penampilan Manchester City sepanjang mengikuti Piala Dunia Antarklub 2025. Ia pun akan mengevaluasi kelemahan yang masih terlihat untuk menatap kompetisi musim 2025/26.
“Saya melihat banyak hal baik yang tidak saya lihat di masa lalu, terutama bagaimana kami, hubungan antara para pemain dan staf. Saya merasa kami bahagia di sini dan sesi-sesinya sangat bagus, tetapi level di sini sangat tinggi,” ucapnya.
“Peluang yang kami miliki, mereka bertahan sangat dalam dan Bounou melakukan banyak penyelamatan, tetapi Anda harus mencetak gol dan bersikap klinis,” ia menambahkan.
Hasil ini juga mengakhiri rekor buruk tim-tim Asia dalam menghadapi wakil Eropa di turnamen resmi FIFA. Al-Hilal menjadi tim dari benua kuning pertama yang meraih kemenangan dalam 20 pertandingan terakhir melawan klub benua biru di level antarklub dunia.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.