Sports Arena – Dominasi Marc Marquez di MotoGP 2025 tampaknya makin menjadi pemandangan yang lumrah. Namun, seri Qatar akhir pekan lalu tetap menghadirkan beberapa kejutan, termasuk bagi sang juara dunia delapan kali tersebut.
Menjelang balapan di Sirkuit Lusail, banyak yang memperkirakan Francesco Bagnaia merupakani ancaman utama. Kemenangan di Austin dan rekam jejak apik dengan memenangkan balapan di tempat tersebut tahun lalu yang jadi pertimbangannya.
Terlebih Marquez sudah lama sekali tidak pernah menjadi kampiun di Sirkuit Lusail. Terakhir kali, pembalap asal Spanyol tersebut meraihnya pada 2014.
Berita Terkini:
- Klasemen MotoGP 2025, Marc Marquez Kembali ke Puncak
- Mandalika Tawarkan Ajang Bertajuk Pocari Sweat Run Lombok 2025
- Ada Pemain Non Pelatnas dalam Skuad Indonesia di Piala Sudirman 2025
Hasil berkata lain, Marquez justru tampil oke dan mencatat kemenangan ketiganya musim ini. Walaupun menunjukkan performa ciamik pembalap Ducati tersebit dibuat terkejut dengan penampilan luar biasa dari Maverick Vinales.
Vinales, yang mengendarai motor Tech3 KTM, sempat memimpin lima lap di pertengahan lomba dan bahkan finis di posisi kedua sebelum terkena penalti waktu 16 detik karena tekanan ban depan yang tidak sesuai regulasi. Akibatnya, ia harus merelakan posisi runner-up dan melorot ke urutan ke-14.
Menariknya, Marquez mengira Vinales adalah Pedro Acosta saat disalip. Kesalahan itu terjadi karena kesamaan desain motor antara tim utama KTM dan Tech3.
“Itu adalah kejutan besar ketika Maverick [Vinales] menyalip saya – dulu saya pikir itu adalah Acosta karena biasanya dia adalah KTM tercepat, tetapi kemudian ketika saya melihat itu adalah Maverick, itu adalah kejutan besar, dia sangat cepat,” kata Marquez dikutip Crash.
Meski begitu, Marquez mengaku telah menyimpan tenaga di awal balapan untuk menjaga kondisi ban depan. Saat melihat Franco Morbidelli memimpin dari lap pertama hingga ke-10, ia tetap tenang karena merasa lawannya itu tak akan mampu mempertahankan ritmenya hingga akhir lomba.
Situasi berubah ketika Bagnaia menyalip Marquez di lap kelima. Di titik itulah sang Baby Alien mulai menekan balik dan berhasil menyalip kembali di lap ketujuh.
Menjelang akhir balapan, Marquez tampil dominan dengan konsistensi di kisaran waktu 1 menit 52 detik per lap, meninggalkan Bagnaia yang mulai melambat ke angka 1:53 sejak lap ke-18. Vinales satu-satunya pembalap yang mampu mendekati ritme Marquez hingga dua lap terakhir, sebelum penalti membuat hasil kerjanya pupus.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.