Sports Arena – Pembalap muda Italia, Kimi Antonelli, mengaku merasakan tekanan tambahan saat menjalani balapan F1 di tanah kelahirannya untuk pertama kali pada Grand Prix Emilia Romagna. Ia menyebut akhir pekan di Imola sebagai pengalaman yang sangat menguras mental dan emosional.
Antonelli mengalami akhir pekan yang sulit sejak sesi latihan hingga kualifikasi, di mana gagal melaju ke Q3. Meski sempat berada di posisi yang menjanjikan untuk finis 10 besar berkat momentum Virtual Safety Car (VSC), peluang tersebut kandas akibat masalah teknis.
Sebelum insiden tersebut, Antonelli sempat melaju di depan rekan setimnya, George Russell, dan bahkan menempati posisi enam besar, unggul dari kedua pembalap Ferrari. Namun, ia kemudian kehilangan posisi karena kehilangan kecepatan dan akhirnya disalip oleh Lewis Hamilton dan Charles Leclerc.
Berita Terkini:
- Alex Marquez Petik Hikmah Gagal Finis di Le Mans
- Son Heung-min Jadi Korban Pemerasan Terkait Informasi Palsu
- Jinakkan Cavaliers, Pacers Melaju ke Final NBA Wilayah Timur 2025
“Sebuah akhir pekan yang sangat intens secara mental dan emosional, dan saya merasa saya tidak mengelola semuanya dengan baik,” ujar Antonelli dikutip Crash.
“Saya kurang mampu mengatur energi saya, dan itu berdampak pada performa saya di lintasan. Saya merasakannya saat berkendara. Tapi ini menjadi pelajaran berharga jelang balapan kandang berikutnya,” Antonelli menambahkan.
Antonelli juga sempat mengungkapkan rasa kecewanya karena tidak bisa menyelesaikan balapan. Ia berharap banyak setelah kembali ke lintasan dengan ban medium selepas VSC, namun harapan itu pupus karena masalah pada pedal gas yang terus memburuk hingga akhirnya memaksanya keluar dari balapan.
“Awalnya saya hanya mencoba bertahan karena terjebak dalam DRS train dan ban saya mulai aus. Kami cukup beruntung dengan VSC, dan saya punya harapan tinggi setelah itu. Tapi beberapa lap kemudian mulai muncul masalah pada throttle dan akhirnya benar-benar rusak. Tentu ini mengecewakan, tapi hal seperti ini bisa terjadi.”
Selain itu Antonelli turut menanggapi kritik dari juara dunia F1 1997, Jacques Villeneuve, yang menyoroti keputusannya mengundang lebih dari 20 teman sekolahnya ke sirkuit. Villeneuve menyebut hal tersebut sebagai gangguan yang tidak perlu bagi pembalap muda itu.
Meski demikian, Antonelli menilai akhir pekan di Imola tetap menjadi pengalaman berharga dalam perjalanan kariernya. Ia bertekad untuk belajar dari kesalahan dan tampil lebih baik pada seri berikutnya di Monte Carlo.
“Masih banyak yang bisa saya pelajari dari akhir pekan ini. Saya akan evaluasi diri dan berusaha tampil lebih kuat di Monaco,” ucapnya.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.