Sports Arena – Manchester City untuk pertama kalinya tampil bak tim yang parkir bus di bawah Pep Guardiola. Situasi tersebut terjadi dalam laga panas Liga Primer 2025/26 lawan Arsenal yang berakhir dengan skor imbang 1-1 di Stadion Emirates, Minggu (21/9) malam WIB.
Sejak awal pertandingan, Manchester City terlihat berbeda dari biasanya. Guardiola, yang dikenal dengan filosofi penguasaan bola, kali ini menerapkan permainan bertahan dengan formasi 5-4-1.
Meski begitu, Manchester City membuka keunggulan lebih dahulu lewat Erling Haaland pada menit kesembilan. Arsenal memegang kendali permainan akhirnya mampu menyamakan kedudukan pada masa injury time melalui Gabriel Martinelli.
Berita Terkini:
- Raih Perunggu di Kejuaraan Dunia 2025, Putri KW Bidik Podium Olimpiade
- Persib Rekrut Eliano Reijnders dan Striker Prancis
- Gol Spektakuler Szoboszlai Bikin Anfield Meledak, Gravenberch Takjub
Sepanjang pertandingan bergulir, data menunjukkan Manchester City hanya menguasai 32,8 persen bola. Angka tersebut merupakan yang terendah dalam 601 laga liga sepanjang karier kepelatihan Guardiola.
“Kami tidak berusaha seperti ini, tetapi ketika lawan lebih baik, kami bertahan lebih dalam dan melakukan serangan balik, tetapi itu bukan niat kami,” kata Guardiola dikutip BBC Sport.
“Saya lebih suka tidak melakukannya, tetapi Anda harus melakukannya di level ini. Saya mengambil satu poin dan dalam beberapa pertandingan kami harus menyesuaikan diri,” Guardiola menambahkan.
Guardiola tak menutupi faktor kelelahan anak asuhnya sehingga membuat pertandingan kontra Arsenal tidak berjalan maksimal. Para pemain Manchester City kurang istirahat karena pada dua hari sebelumnya menghadapi Napoli di Liga Champions.
“Kami sangat lelah. Pertandingan melawan Napoli sangat emosional dan setelah hari pemulihan itu, kami punya empat atau lima jam lagi untuk pergi ke London. Banyak pemain kami kelelahan. Kami juga mengalami banyak cedera,” ucapnya.
Walau kecewa dengan hasil imbang tersebut, Guardiola tetap memberi kredit kepada anak asuhnya. Sepanjang kariernya, ia selalu mengutamakan dominasi permainan, sehingga momen Manchester City bertahan habis-habisan terasa asing.
“Saya menderita. Saya tidak menyukainya,” ujar sosok asal Spanyol tersebut.
Di kubu lawan, Mikel Arteta mencatat sejarah. Ia kini menjadi manajer pertama yang tak terkalahkan dalam lima pertemuan Liga Primer kontra Guardiola dengan dua kemenangan dan tiga imbang.
Namun Arteta enggan larut dalam catatan tersebut. Menurutnya, kemenangan Arsenal lebih penting dari sekadar raihan pribadi yang didapatkannya.
“Itu tidak membuat saya senang, yang saya inginkan adalah memenangkan pertandingan. Saya sangat bangga dengan para pemain saya, cara kami bermain, cara kami mendominasi hampir setiap aspek permainan. Sangat kecewa tidak memenangkan pertandingan,” tutur Arteta.
Arsenal kini menatap laga berikutnya dengan bertandang ke markas Port Vale pertengahan pekan ini di Piala Liga. Sementara Manchester City melawan Huddersfield Town.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Sports Arena, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Twitter dan TikTok.










